FANAYAMA, KABAR NIAS — Seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Nias Selatan diminta bekerja secara profesional, tidak melanggar hukum, serta menguasai betul bidang pekerjaannya. Pelayanan kepada publik harus bernapaskan semangat melayani, jujur, dan sederhana. Stigma negatif yang disandang oleh Nias Selatan selama ini hanya bisa diubah dengan kerja keras dan profesional para aparatur pemerintahannya.
Hal ini disampaikan Bupati Nias Selatan Hilarius Duha saat melakukan tatap muka dengan seluruh jajaran SKPD dan Camat pada hari pertama aktif sebagai kepala daerah yang dilaksanakan di aula kantor bupati, Jalan Arah Lagundri Km. 5, Kecamatan Fanayama, Senin (25/4/2016).
“Perangkat daerah dalam hal ini seluruh jajaran SKPD dan camat se-Kabupaten Nias Selatan harus mengutamakan pelayanan kepada masyarakat di dalam memulai tugas, sejalan dengan slogan yang kita usung, yakni melayani, jujur dan sederhana,” kata Hilarius.
Ia mengajak semua SKPD dan para camat untuk bisa memberi contoh kepada masyarakat dengan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, menjujung tinggi aturan yang berlaku. “Jika ada yang tidak tahu silakan bertanya, jangan berlagak sok tahu di dalam menjalankan tugas,” ujarnya.
HD meminta seluruh jajaran di pemerintahannya mengetahui tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka. “Jika belum mengetahui apa yang menjadi tanggung jawab atau apa yang mau dikerjakan, bertanyalah dan jangan malas belajar. Jangan pula ketika ditanya tidak mengerti apa yang dikerjakan,” kata HD yang didampingi oleh Wakil Bupati Sozanolo.
Mengaku Saudara atau TS
Pada hari pertama berkantor tersebut, HD menegaskan komitmennya untuk menjalankan pemerintahan daerah di Nias Selatan sesuai visi-misi yang dituangkan dalam Siwa Sanuwu Sihönö.
HD mengingatkan bahwa pemerintahannya berkomitmen membangun kultur pemerintahan yang bersih, mandiri, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Ia menyampaikan bahwa setiap perangkat SKPD, camat, dan siapa pun, termasuk keluarganya, jangan mencoba-coba berpikir melakukan cara-cara lama, yakni melakukan sogokan atau memberikan upeti untuk memuluskan keinginannya, misalnya untuk memperoleh jabatan.
“SKPD, camat, dan siapa pun saya ingatkan, jangan pernah mencoba-coba membawa upeti kepada bupati atau mau menyogok wakil bupati untuk tujuan-tujuan tertentu. Jika ada tim sukses atau mengaku-ngaku tim sukses atau adek saya serta keluarga dan kerabat saya yang minta uang kepada pegawai untuk diposisikan di dalam jabatan segera beri tahu saya. Saya akan sikat mereka. Siapa pun dia, baik saudara saya maupun TS saya, akan saya sikat.”
“Bapak-ibu jangan berpikir ketika mau menyogok akan mendapat jabatan atau kalau dekat-dekat dengan bupati atau wabup, maka akan dapat jabatan. Tidak! Ingat bahwa yang perlu Anda lakukan adalah tunjukkan kinerja dan profesionalisme Anda di dalam bekerja. Jabatan itu akan menghampiri Anda. Anda juga tidak perlu cari-cari muka. Bekerja dengan baik saja,” ujar HD.
HD menyampaikan bahwa dirinya dan Sozanolo Ndruru telah bertekad untuk tidak mau ada kecelakaan hukum selama menjalankan tugas periode 2016-2021 seperti yang kerap terjadi selama ini di Nias Selatan.
Pada akhir arahannya, HD mengimbau para SKPD dan camat bekerja lebih baik lagi dibandingkan dengan yang dulu-dulu.
“Saya minta kita semua jangan ada yang melanggar regulasi-regulasi yang ada. Sebelum bertindak, baca dan pelajari dulu regulasinya. Komunikasikan kepada pimpinan. Kita berdoa, agar kepercayaan yang diberikan Tuhan kepada kita ini, seperti sumpah yang sudah kita ucapkan masing-masing, bisa kita jalankan dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian.”
“Ingat masyarakat Nias Selatan dan dari mana pun melihat kita. Saatnya kita tunjukkan dan kita buktikan bahwa Nias Selatan bisa berubah dari berbagai stigma negatif yang ada selama ini. Semua itu hanya bisa tercapai jika kita bekerja baik dan profesional,” pungkas HD. [knc05w]
Sekadar mengingatkan kembali ini visi-misi HD-Sanolo yang dituangkan dalam Siwa Sanuwu Sihönö