Oleh R. Sarumaha
Bila ditilik dari namanya, relawan sejatinya adalah seorang yang secara sukarela (uncoerced) menyumbangkan waktu, tenaga, pikiran, dan keahliannya untuk menolong orang lain (help others) dan sadar bahwa tidak akan mendapatkan upah atau gaji atas apa yang telah disumbangkan (unremunerated). Izinkan saya kali ini memberi catatan khusus kepada relawan HD Sanolo di Nias Selatan.
Secara sederhana relawan dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu relawan jangka panjang dan relawan jangka pendek. Relawan jangka panjang adalah mereka yang memiliki kepedulian dan komitmen tinggi terhadap suatu misi tertentu dan bersedia mendedikasikan diri untuk memperjuangkan misi tersebut dalam jangka waktu tak tertentu, sedangkan relawan jangka pendek adalah mereka yang melibatkan diri dalam sebuah kegiatan/perjuangan hanya karena kepedulian/ketertarikan terhadap suatu isu.
Hal ini penting untuk kita pahami mengingat dalam pesta demokrasi yang baru saja dilaksanakan di kabupaten Nias Selatan, ada banyak pihak yang mengaku atau mendeklarasikan diri sebagai relawan dari pasangan calon tertentu. Para relawan ini biasanya dengan segala daya dan upaya berjuang menyosialisasikan keunggulan pasangan calon beserta visi dan misinya kepada masyarakat, dengan harapan para pemilih mau memilih pasangan calon yang mereka usung.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah ke mana para relawan ini setelah kepala daerah terpilih dilantik? Pertanyaan ini tentunya lebih tepat jika ditujukan kepada kelompok relawan dari pasangan calon terpilih, yakni HD-Sanolo.
Siapa pun tentunya tidak dapat menafikan peran dari relawan dalam memperjuangkan HD-Sanolo sehingga terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Nias Selatan. Para relawan telah dengan segenap kemampuannya membantu, mendampingi, memperkenalkan dan menyosialisasikan pasangan HD-Sanolo beserta visi, misi, dan program kerjanya kepada masyarakat.
Peran sekecil apa pun dari setiap relawan tentu telah turut memberikan kontribusi dalam mengantarkan kemenangan HD-Sanolo sehingga tidaklah bijak jika di antara relawan atau pihak mana pun ada yang saling mengecilkan peran satu sama lain atau bahkan merasa bahwa dirinyalah yang paling berperan/berjasa dalam mengantarkan kemenangan HD-Sanolo.
Di samping peran relawan dimaksud, tentu kita tidak boleh lupa bahwa yang menjadi pusat dari semua perjuangan ini adalah figur HD-Sanolo itu sendiri, sebab sebaik apa pun para relawan bekerja bila figur utamanya, yakni HD-Sanolo dinilai oleh masyarakat tidak memiliki kapasitas sesuai dengan yang mereka harapkan, pastinya HD-Sanolo juga tidak akan pernah terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Nias Selatan.
Kita harus mengakui bahwa faktor utama yang menentukan dari kemenangan ini adalah sikap dan penampilan HD-Sanolo yang penuh kesederhanaan dan kejujuran (apa adanya) yang sangat dirindukan oleh masyarakat selama ini.
Namun, di tengah kesederhanaannya, HD-Sanolo memiliki kekayaan emosional dan intelektual sebagaimana tecermin dalam ucapan, visi, misi dan program kerjanya (Siwa Sanuwu Sihönö).
Ingat, terpilihnya HD-Sanolo sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nias Selatan periode 2016-2021 bukanlah kemenangan semata pribadi HD-Sanolo ataupun kemenangan relawan dan tim sukses melainkan kemenangan masyarakat Nias Selatan dalam memperjuaangkan hak dan masa depannya.
Jangan Berhenti
Karena itu, pada kesempatan ini, saya ingin mengajak semua relawan HD-Sanolo untuk tidak berhenti hanya sampai di sini (mengantarkan HD-Sanolo sebagai Bupati dan Wakil Bupati), tetapi marilah meneruskan perjuangan dengan mengambil peran sesuai dengan kemampuan yang kita miliki masing-masing. Dengan demikian, kemenangan yang telah diraih hari ini tidak menjadi sia-sia.
Mari kita buktikan jika kita adalah benar relawan sejati dengan tidak menghabiskan waktu, tenaga, dan pikiran dalam mempertentangkan siapa yang paling berjasa apalagi jika mulai mempertanyakan akan dapat apa dari pemerintahan ini. Sebagai relawan, kita tidak butuh pengakuan, sanjungan, dan belas kasihan dari siapa pun. Karena itu, mari kita kawal pemerintahan HD-Sanolo dengan sumbangsih saran, karya, dan kritik yang konstruktif agar visi, misi dan program kerjanya (Siwa Sanuwu Sihönö) dapat direalisasikan dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat Nias Selatan. [R Sarumaha, Warga Nias Selatan, Tinggal di Jakarta]