Home Featured Trans-Nias untuk Nias Raya

Trans-Nias untuk Nias Raya

0
Trans-Nias untuk Nias Raya

Oleh R. Sarumaha

Pada akhir tahun 2015 yang lalu, tepat 26 Desember 2015, melalui situs berita Kabar Nias saya membaca sebuah tulisan berjudul Membangun Pulau Nias Dengan Konsep “Nias Raya” yang jika dimaknai secara sederhana berarti Nias Raya atau Nias yang besar. Hal ini menjadi sangat menarik dan relevan jika dikaitkan dengan momen pemilihan kepala daerah yang baru saja berlangsung pada 9 Desember 2015 di seluruh kabupaten dan kota yang ada di Kepulauan Nias dan proses yang sedang berlangsung di DPR  terkait dengan upaya mewujudkan Provinsi Kepulauan Nias. Namun, kali ini, saya ingin mencoba melihat konsep Nias Raya sebagai satu kesatuan yang utuh dari berbagai aspek kehidupan, sebab hanya dengan cara itu kita bisa mewujudkan Nias Raya yang sesungguhnya.

Kepulauan Nias terdiri dari daratan yang lebih dikenal dengan Pulau Nias itu sendiri dan beberapa pulau indah yang mengelilinginya, mulai dari Pulau-pulau Batu di sebelah selatan, pulau Hinako dan beberapa pulau lainnya di sebelah barat dan Lahewa di sebelah utara. Kepulauan Nias memiliki luas sekitar 5.625 kilometer persegi dan terdiri dari 4 (empat) kabupaten dan 1 (satu) kota, sehingga secara administrasi telah memenuhi syarat untuk dimekarkan menjadi sebuah provinsi baru. Hal inilah yang sedang diperjuangkan di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Kita berharap pada akhirnya perjuangan ini akan berhasil dan Kepulauan Nias akan ditetapkan sebagai sebuah provinsi baru.

Bahwa untuk dapat mewujudkan pembangunan Kepulauan Nias dengan konsep Nias Raya di atas, menjadi hal yang mutlak untuk mengintegrasikan seluruh wilayah di Kepulauan Nias, baik daratan maupun kepulauannya, agar dapat saling terkoneksi/berinteraksi satu sama lain sehingga semua potensi yang dimiliki dapat dikembangkan secara selaras dan berkesinambungan. Selanjutnya, kami akan menyebut konsep pengintegrasian tersebut dengan nama “Trans-Nias”.

Trans-Nias adalah sebuah konsep pengintegrasian seluruh wilayah di Kepulauan Nias menjadi satu kesatuan yang utuh melalui pembangunan sarana transportasi darat, laut, dan udara. Dengan sarana transportasi darat, Trans-Nias akan menghubungkan Pulau Nias dari ujung selatan (Telukdalam) sampai dengan ujung utara (Lahewa) baik melalui sisi barat (Lölöwa’u-Sirombu-Mandrehe-Gunungsitoli), melalui sisi timur (Gomo-Bawölato-Gidö-Idanögawo-Gunungsitoli) ataupun melalui jalur tengah (Lölöwa’u-Moi-Gunungsitoli).

Selanjutnya, dengan sarana transportasi laut, Trans-Nias akan menghubungkan semua pulau kecil di Pulau-pulau Batu (di selatan), Hinako dan sekitarnya (di barat), (di utara) dengan Pulau Nias (Nias daratan). Untuk transportasi udara akan difokuskan pengembangannya untuk menghubungkan Pulau-Pulau Batu dengan Pulau Nias (Nias daratan) karena jaraknya yang relatif agak jauh.

Untuk mewujudkan Trans-Nias ini tentunya tidak akan semudah membalik telapak tangan. Dibutuhkan tekad yang kuat, sinergi dan koordinasi yang baik diantara pemerintah daerah yang ada di Kepulauan Nias dalam merencanakan dan merealisasikannya. Harus ada strategi yang jelas terkait dengan skala prioritas apa yang hendak didahulukan, waktu pelaksanaan  dan bagaimana merealisasikannya. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada para kepala daerah di Kepulauan Nias, kami ingin berbagi saran dalam mewujudkan Trans-Nias ini sebagai berikut:

Pertama, bahwa semua kepala daerah di Kepulauan Nias terlebih dahulu menetapkan grand design/peta dari Trans Nias itu sendiri (misalnya bahwa Trans-Nias akan diprioritaskan untuk melewati tempat yang menjadi sentra pertanian, sentra pariwisata atau pertimbangan lainnya, seperti faktor geografis, efektivitas, dan efisiensi dalam penggunaan anggaran).

Kedua, bahwa Trans-Nias harus merupakan keberlanjutan dari infrastruktur yang sudah ada saat ini, jadi bukan sesuatu yang sama sekali baru.

Ketiga, selanjutnya setiap pemerintah daerah menjadikan Trans-Nias ini sebagai program prioritas melalui kebijakan penganggaran dalam APBD.

Keempat, apabila APBD setiap daerah masih dianggap tidak memadai, secara bersama-sama dapat mengajukan bantuan program atau apa pun namanya, baik kepada pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi (dengan asumsi Kepulauan Nias belum ditetapkan sebagai provinsi).

Kelima, menyinergikan penggunaan Dana Desa dan dana lainnya (bilamana ada) dengan program Trans-Nias agar manfaatnya dapat lebih maksimal dan dirasakan oleh masyarakat secara lebih luas, misalnya mengarahkan penggunaan dana desa untuk membangun jalan antardesa atau jalan yang menghubungkan desa dengan jalan Trans-Nias tersebut.

Keenam, khususnya untuk daerah kepulauan, Trans Nias akan diwujudkan dalam bentuk pembangunan infrastruktur berupa pelabuhan laut/dermaga dan pengadaan sarana transportasi laut berupa kapal baik yang diperuntukkan untuk mengangkut manusia maupun barang.

Bahwa mengingat pembangunan Trans-Nias saja tidaklah cukup karena hanya merupakan kerangka besar yang menyatukan Pulau Nias dari kedua sisi paling luar dan jalur tengah serta melihat kebutuhan dan potensi khas setiap pemerintah daerah tidaklah selalu sama. Karena itu disarankan agar setiap pemerintah daerah juga memiliki konsep yang sama dalam skala yang lebih kecil yang kalau boleh kami menyebutnya sebagai Subtrans-Nias, seperti Trans-Nias Selatan, Trans-Nias Utara, Trans-Nias Barat dan seterusnya. Subtrans ini dalam perencanaannya tentunya harus diselaraskan dengan Trans-Nias itu agar manfaatnya lebih maksimal dan dari aspek pendanaan lebih efektif dan efisien.

Melalui konsep Trans-Nias yang didukung dengan subtrans-nya, diharapkan akan mampu mendorong percepatan pembangunan dalam berbagai sektor lainnya, seperti saya uraikan berikut ini.

Transportasi

Dengan diwujudkannya Trans-Nias, pelaku usaha di bidang transportasi, baik darat maupun laut, akan melihat peluang ekonomi yang lebih baik sehingga mereka mau berinvestasi dan mengembangkan usahanya, seperti perawatan, peremajaan/pengadaan sarana transportasi baru, dan peningkatan kualitas layanan.

Baca juga:  Wali Kota Gunungsitoli: Pasar Nou Akan Segera Direnovasi

Pendidikan

Trans-Nias akan mengubah persepsi para tenaga pendidik yang selama ini menganggap penugasan di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh sarana transportasi umum sebagai hukuman sehingga mereka sering kali tidak mau menjalankan tugas mereka dengan baik.

Diharapkan dengan kehadiran Trans-Nias, para pendidik tidak akan ragu-ragu lagi dalam menjalankan pengabdian mereka di daerah terpencil sehingga para peserta didik di daerah pedesaan akan mendapatkan layanan pendidikan yang lebih baik. Selanjutnya Trans Nias diharapkan akan membuka kesempatan yang lebih luas dan merata kepada seluruh masyarakat khususnya yang berada di daerah pedesaan untuk memperoleh pendidikan yang lebih berkualitas di daerah perkotaan.

Kesehatan

Trans-Nias diharapkan dapat mendorong minat para tenaga medis untuk bertugas di daerah pedesaan sehingga masyarakat di pedesaan akan memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik. Sebaliknya masyarakat di pedesaan juga akan memiliki pilihan yang lebih banyak dalam hal akses terhadap pelayanan kesehatan, karena dengan Trans-Nias mereka yang mampu secara ekonomi dapat memilih untuk memperoleh pelayanan kesehatan di rumah sakit atau tempat lain yang relatif jauh dari desa sehingga diharapkan tingkat kesehatan dan harapan hidup masyarakat akan mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.

Pertanian

Diharapkan bahwa dengan kehadiran Trans-Nias kebutuhan petani dibidang pertanian, seperti pupuk, pestisida dan peralatan pendukung lainnya akan dapat diperoleh oleh petani dengan lebih mudah dan harga yang lebih terjangkau sehingga diharapkan hasil panen akan mengalami peningkatan, baik dari aspek jumlah maupun kualitasnya. Trans-Nias akan mendorong pertukaran/distribusi hasil pertanian yang lebih efektif dari aspek waktu dan efisien dari aspek biaya dari satu tempat ke tempat yang lainnya, sehingga diharapkan harga produk hasil pertanian akan lebih baik dan pada akhirnya akan meningkatkan penghasilan masyarakat di pedesaan.

Dengan adanya peningkatan penghasilan diharapkan daya beli masyarakat juga akan bertambah sehingga tingkat kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya menjadi lebih baik pula.

Perdagangan

Trans-Nias secara langsung akan berdampak pada peningkatan kegiatan perdagangan baik untuk barang kebutuhan pokok maupun barang modal. Kami yakin bahwa secara signifikan Trans Nias akan mampu menekan harga komoditas khususnya yang tidak diproduksi/dihasilkan di Kepulauan Nias.

Hal ini tentunya akan membantu masyarakat untuk dapat lebih mampu memenuhi kebutuhan mereka dengan kemampuan yang sama sebelumnya. Demikian juga sebaliknya, masyarakat pedesaan akan memiliki kesempatan untuk memasarkan produk mereka ke tempat lain, yang diharapkan akan mendorong kreativitas serta inovasi dari masyarakat.

Pariwisata

Menurut pandangan kami, dengan segala potensi alam dan budaya yang dimilikinya, sudah semestinya pariwisata menjadi ujung tombak atau primadona dalam pembangunan Kepulauan Nias ke depan. Trans-Nias diharapkan akan mendorong minat para wisatwan, baik domestik maupun mancanegara, untuk menikmati obyek wisata yang di di Kepulauan Nias.

Trans-Nias akan memungkinkan para wisatawan menikmati banyak hal yang ada di Kepulauan Nias dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama, dengan biaya yang tidak terlalu mahal dan dengan tingkat kenyamanan yang baik.

Dengan kehadiran Trans-Nias, para pelaku usaha di bidang pariwisata mulai dari agen perjalanan, penginapan, rumah makan, penyewaan kendaraan, usaha souvenir, sanggar budaya dan masih banyak lagi yang lainnya akan terpacu untuk meningkatkan kemampuan mereka baik dari aspek kapasitas maupun kualitas. Hal ini diharapkan akan menggerakkan roda perekonomian dalam skala yang lebih besar dan luas.

Khusus untuk pengembangan sektor pariwisata Trans-Nias tidaklah cukup, perlu dilakukan pembenahan di sektor transportasi udara. Karena itu mutlak untuk dilakukan pengembangan terhadap Bandara Udara Binaka di Gunungsitoli agar dapat didarati oleh pesawat yang lebih besar sehingga dimungkinkan adanya penerbangan langsung dari Jakarta dan Bali (via Jakarta atau Batam) ke Nias serta penerbangan internasional dari Singapura dan Kuala Lumpur ke Nias. Sebab, hanya dengan cara itu kita dapat berharap Kepulauan Nias akan dikunjungi oleh wisatawan nasional dan internasional.

Sosial dan Budaya

Trans-Nias diharapkan akan mendorong adanya kontak sosial dalam skala yang lebih luas dan intens di antara kelompok masyarakat, yang diharapkan akan mendorong masyarakat untuk saling mengenal dan memahami budaya masing-masing.

Bahwa dengan adanya kontak sosial yang intens dan saling memahami di antara kelompok masyarakat, akan mampu menciptakan harmonisasi di tengah masyarakat guna menghindari terjadinya konflik horizontal sehingga pembangunan dapat berjalan dengan lebih baik.

Uraian singkat tentang konsep Trans-Nias dengan subtrans-nya di atas tentunya masih sangat umum sehingga dibutuhkan diskusi dan telaahan yang lebih mendalam dan luas, mulai dari tahapan perencanaan sampai dengan tahapan pelaksanaannya.

Namun, apa yang kami paparkan di atas lebih pada upaya membuka sebuah wacana tentang Nias Raya yang terintegrasi menjadi satu kesatuan yang utuh, baik secara fisik, ekonomi, dan sosial budaya. Dalam konteks inilah Trans-Nias menjadi sangat penting mengingat pengintegrasian secar fisik Kepulauan Nias menjadi syarat utama bagi pengintegrasian sektor yang lainnya.

Akhirnya, hanya dengan pembangunan yang terencana, selaras dan berkesinambungan diantara semua pemerintah daerah yang ada di Kepulauan Nias dan dukungan masyarakat, kita akan dapat mewujudkan Kepulauan Nias dengan konsep Nias Raya-nya, yakni Nias yang besar, utuh dan jaya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.