Lama tak terdengar, tokoh pemuda Nias, yang juga mantan anggota DPR, Firman Jaya Daeli, tampak hadir di Gunungsitoli memberikan dukungan kepada pasangan calon wali kota Lakhömizaro Zebua dan calon wakil wali kota Sowa’a Laoli, Senin (27/7/2015), saat pasangan usungan partai PDI-P ini mendaftarkan diri ke KPU.
Saat ketemu dengan Kabar Nias, pria lajang berkumis tebal dan murah senyum ini menyampaikan pesan kepada pendukung pasangan Laso agar tidak menjelek-jelekkan calon lain.
“Lebih baik yang disosialisasikan itu adalah visi-misi calon yang kita usung,” kata alumni Universitas Janabadra (UJB) Yogyakarta, ini. Pesan ini tentu tidak hanya ditujukan kepada pendukung Laso, tetapi kepada semua masyarakat di Pulau Nias.
Bagi Firman, jauh lebih bermanfaat untuk menggunakan energi untuk hal-hal yang positif ketimbang menguar aib dan kejelekan rival.
Firman bukan tanpa alasan menyampaikan hal itu. Berkaca pada pelaksanaan Pemilihan Presiden tahun 2014 lalu, Firman yang didaulat jadi tim sukses Jokowi di bidang hukum harus direpotkan untuk menangkis dan menyelesaikan berbagai kampanye hitam yang dialamatkan kepada Jokowi, ketika itu.
“Saya berharap pelaksanaan pilkada di Pulau Nias bisa berjalan dengan baik, aman, dan menghasilkan pemimpin daerah yang baik dan peduli kepada rakyat,” ujar Firman. [knc02w]
Bagaimana pun praktik menjelek-jelekan lawan masih tetap kita temukan dimana-mana. Menjelang pesta rakyat ini, disejumlah titik kita dapat melihat dan menemukan semangat 'kedaerahan' saja, atau bahkan di media sosial yang beraninya merendahkan pasangan tertentu. Saya rasa, piihak terkait segera mengusung masalah yang satu ini. Mengrendahkan/mengejek/mencemar nama baik pasangan lain adlah bentuk pelanggaran hukum dan harus ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku pula.
Ajakan politikus Firman Jaya Daeli seharusnya sudah kita junjung kini dan esok. Mari kita deklarasikan bersama pemilu yang sehat tanpa meresahkan oknum-oknum tertentu.
Setuju Pak Fileksius Faoheta Thersia Gulo.