GIDÖ, KABAR NIAS — Tim pendukung pasangan Sökhi’atulö Laoli-Arosökhi Waruwu (SARO) diimbau untuk tidak melebihi kewenangan pemerintah daerah. Adapun cara Sökhi’atulö membalas jerih payah tim dan masyarakat dengan implementasi program dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini dikatakan Ketua Tim Pemenangan bupati dan wakil bupati terpilih Sökhi’atulö Laoli-Arosökhi Waruwu (SARO), Bethel Ndraha, saat penyambutan kedatangan pasangan Saro, Kamis (28/1/2016).
“Saya berharap kepada seluruh tim yang sudah memenangkan SARO agar tidak melebihi kewenangan dari pimpinan daerah. Pengalaman, di daerah lain, ada saja tim yang selalu menggerogoti SKPD dan mengatakan, ‘karena saya bupati ini bisa menang dan saya bisa melaporkan Anda’,” ujar Bethel.
Menurut Bethel, kemenangan SARO tidak dapat diklaim oleh satu orang saja, melainkan seluruh tim dan masyarakat. Karena itu, perbedaan pendapat dan pilihan telah berakhir 9 Desember 2015 yang lalu dan kini mesti bersatu membangun Kabupaten Nias demi kesejahteraan rakyat.
Sambutan Spontanitas
Sementara itu, Sökhi’atulö mengatakan, sebagai bupati dan wakil bupati terpilih merasa terkejut adanya penyambutan spontanitas dari tim saat tiba di Bandara Binaka Gunungsitoli pasca-putusan MK. Dia mengaku belum mengetahui jika tim dan masyarakat menyambut dari bandara sampai ada tarian dari sanggar budaya sekolah.
“Saya dan Pak Ama Jhon terkejut saat turun dari pesawat, pertama kami kira kami di demo, tahunya disambut dengan meriah. Saya rasa penyambutan ini sebagai luapan kegembiraan atas putusan MK yang menolak seluruhnya gugatan calon lain,” kata Sökhi’atulö yang disambut dengan teriakan ‘SARO… SARO’!.
Diakui Sökhi’atulö, terpilihnya mereka menjadi bupati dan wakil bupati periode 2016-2021 berkat perjuangan semua pihak, yang sudah banyak berkorban, termasuk materi.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh tim dan masyarakat yang sudah memberi kepercayaan untuk kedua kali kepada kami. Kami tidak bisa membalas melainkan pelaksanaan program kerja demi Nias setara dengan daerah maju lainnya di Indonesia,” kata Sökhi’atulö.
Untuk itu, dia mengajak semua warga Kabupaten Nias bahu-membahu membangun dan mengakhiri perbedaan pandangan politik menyusul adanya putusan MK.
Pengamatan Kabar Nias, penyambutan Saro di Bandara Binaka dihadiri oleh tim, pimpinan SKPD dan camat se-Kabupaten Nias yang mencapai 400 orang. Lalu konvoi sampai Hiliweto, Gidö, dan kembali ke sekretariat di Lölözasai.
Menurut Sökhi’atulö, kehadiran pimpinan SKPD dan camat pada penyambutan itu bukan atas jabatan, melainkan sebagai tokoh di wilayah masing-masing.
Gebrakan SARO ditunggu untuk lima tahun ke depan. “Lima tahun yang sudah lalu pasangan ini belumlah menunjukkan kinerja yang signifikan. Kini masyarakat menunggu pembuktian terhadap setiap janji-janji yang disampaikan selama kampanye,” ujar salah seorang warga Nias. [knc02w]