Sejak Facebook memberikan kesempatan kepada warganet untuk beraktivitas menjadi kreator konten di Facebook, media sosial milik Mark Zuckerberg ini banyak digandrungi, termasuk oleh warganet di Kepulauan Nias.
Terlihat bagi pemula banyak yang masih belum mengerti betul ketentuan yang harus dilakukan sehingga konten yang diunggah menarik dan sesuai ketentuan yang disyaratkan oleh Meta.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh kreator konten pemula.
Kualitas Konten
Banyak kreator konten pemula yang masih menyepelekan mutu konten. Padahal, konten yang berkualitas tentu lebih disukai oleh pengikut. Karena itu, konten yang akan diunggah di Facebook Pro hendaknya dibuat dengan kualitas yang baik, baik dari segi visual, audio, maupun isi. Konten yang berkualitas akan membantu meningkatkan reputasi dan pengikut.
Orisinalitas Konten
Menyiplak konten pihak lain tentu sangat dilarang dalam FB Pro. Pastikan konten yang dibuat adalah orisinal dan tidak menjiplak dari orang lain. Orisinalitas konten akan membantu meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pengikut.
Untuk kondisi di kepulauan Nias, konten tentang alam yang banyak tersedia di sekeliling kita sebenarnya sangat menarik. Apalagi, orang-orang dari luar Indonesia atau yang tinggal di perkotaan sangat menyukai konten tentang alam, termasuk budaya dengan segala keunikannya.

Konsistensi Unggahan
Pastikan untuk mengunggah konten secara teratur dan konsisten. Konsistensi unggahan akan membantu meningkatkan jumlah dan keterlibatan pengikut (engagement).
Ada banyak yang bertanya, sebaiknya berapa kali dalam sehari mengunggah konten.
Dari beberapa sumber disebutkan, lebih baik mengunggah konten 2-3 kali seminggu dengan konten yang berkualitas daripada mengunggah setiap hari dengan konten yang kurang menarik.
Akan tetapi, sumber lain juga mengakatan, bagi yang pengikutnya kurang dari 10.000, frekuensi pengunggahan ideal: 1-2 kali sehari. Ini membantu meningkatkan pelibatan pengikut tanpa membuat audiens merasa bosan.
Ada beberapa yang mengajukan usulan waktu mengunggah yang tepat, seperti pagi hari (pukul 07.00-09.00), siang hari (12.00-13.00), atau malam hari (18.00-21.00). Ketika Anda secara rutin menjadwalkan pengunggahan konten, akun Anda pasti ditandai sebagai akun yang serius dan konsisten.
Interaksi dengan Pengikut
Pastikan untuk berinteraksi dengan pengikut melalui komentar, pesan, dan lain-lain. Interaksi dengan pengikut akan membantu meningkatkan loyalitas dan kepercayaan. Jangan heran, terutama pemula, pasti diberi tantangan mingguan yang harus dikerjakan. Tantangannya wajib mendapatkan pengikut baru, kemudian wajib mendapatkan sejumlah komentar di setiap unggahan. Tujuannya, agar pengguna Facebook saling berinteraksi.

Pahami Kebijakan Facebook
Pastikan untuk memahami kebijakan Facebook terkait monetisasi dan konten. Pahami apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan.
Jangan Spam
Pastikan untuk tidak melakukan spam atau promosi yang berlebihan. Spam dapat membuat pengikut merasa tidak nyaman dan dapat menurunkan reputasi.
Pantau Kinerja Konten
Pastikan untuk memantau kinerja konten melalui analisis dan statistik. Pantau kinerja konten akan membantu meningkatkan strategi dan taktik. Bagi yang sudah mahir sebagai kreator konten, urusan ini sudah biasa dilakukan. Pemula mungkin agak kesulitan dalam membaca data analisis. Tidak salah untuk rajin bertanya kepada akun yang lain yang sudah berpengalaman.
Jangan Lupa Hak Cipta
Pastikan untuk tidak melanggar hak cipta orang lain. Gunakan konten yang Anda miliki atau pastikan Anda memiliki izin untuk menggunakan konten orang lain. Ada banyak musik yang memiliki hak cipta sehingga tidak bisa sembarangan kita pasang pada konten kita.
Pelanggaran hak cipta ini bisa berdampak pada konten yang diunggah tidak bisa dimonetisasi.
Meskipun tawaran menjadi kreator konten di Facebook Pro ini menggiurkan, tetapi perhatikan juga dampaknya terhadap manajemen waktu Anda. Apabila Anda memiliki pekerjaan utama, disarankan waktu untuk pekerjaan itu tidak terganggu.
Selain itu, media sosial sering dianalogikan sebagai pedang tajam bermata dua. Salah-salah bisa melukai pemiliknya. Untuk itu, tetaplah bijak dalam bermedia sosial.
(Apolonius Lase, Praktisi Media; Tinggal di Jakarta; Silakan follow Facebook: @Apolonius Lase)