TOMA, KABAR NIAS — Agar masyarakat tidak seperti membeli kucing dalam karung, pasangan calon bupati-calon wakil bupati harus menyosialisasikan visi-misi jika kelak dipercaya oleh masyarakat. Hal itu dilakukan hampir semua pasangan calon di Nias Selatan.
Tak terkecuali pasangan calon nomor urut 3, Dr Hilarius Duha, SH, MH-Sozanolo Ndruru yang terus menyambangi masyarakat dengan tujuan untuk mendengarkan berbagai masukan dan keluhan sekaligus menyosialisasikan visi-dan misi yang akan ditawarkan dan dilaksanakan saat nanti memimpin Nias Selatan periode 2016-2021.
“Mendengarkan suara masyarakat, apa keluhan mereka, apa harapan mereka untuk Nias Selatan yang baru ke depan. Masyarakat tidak ingin seperti membeli kucing dalam karung karena masyarakat ingin perubahan. Untuk itu kami terus turun ke masyarakat. Puji Tuhan, saya bersyukur diberi kesempatan untuk terus berdialog dengan masyarakat. Mengetahui kebutuhan masyarakat itu yang paling penting. Saya hadir dan maju menjadi calon bupati untuk mereka, untuk semua masyarakat Nias Selatan, bukan untuk kepentingan pribadi saya,” ujarnya kepada Kabar Nias, saat bertemu dengan masyarakat di Kecamatan Toma, Senin (31/8/2015).
Pada kesempatan itu, Hilarius (HD) didampingi wakilnya, Sozanolo (Sanolo), serta para relawan dan tim pemenangan mereka. Mereka selalu tampak kompak dengan mengenakan baju putih lengan panjang.
Menurut HD, dari berbagai kegiatan blusukan yang dilakukan pasangan HD Sanolo—sebutan familiar pasangan ini—selama ini telah meramu dan merancang visi-misi yang akan diterapkan selama memimpin Nias Selatan.
“Kami memiliki 9 misi yang kami beri nama Siwa Sanuwu Sihönö, yang kami rancang setelah melakukan pemetaan dan mendengarkan berbagai masukan dan suara masyarakat. Hal ini sudah bisa menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakat demi perubahan yang diinginkan masyarakat Nias Selatan,” ujarnya.
Pendidikan
Pasangan yang didukung oleh Partai Demokrat, PKPI, dan PBB ini menegaskan komitmennya untuk terus berjuang memberikan yang terbaik bagi masyarakat Nias Selatan. Penerapan pendidikan yang berkualitas yang berpedoman pada peraturan yang sudah ada akan terus dilaksanakan di Nias Selatan.
“Pendidikan merupakan poin penting dalam misi Siwa Sanuwu Sihönö. Program kerja di bidang pendidikan akan terus dimaksimalkan. Jadi, jangan percaya berbagai isu dan propaganda yang menyatakan menghapus pendidikan dan kesehatan gratis. Pendidikan dan kesehatan gratis itu adalah hak semua masyarakat. Itu sudah merupakan program pemerintah pusat. Sudah ada undang-undangnya serta sudah ada perdanya. Yang penting semua harus sesuai dengan koridor hukum,” ujar HD kepada Kabar Nias.
HD menyampaikan harapannya agar pendidikan di Nias Selatan harus dibangun dengan sistem yang berkualitas, memanfaatkan kemajuan teknologi, mengandalkan kekuatan data, sehingga mutu pendidikan di Nias Selatan tidak tertinggal daripada daerah lain. “Paling tidak kualitas pendidikan di Nias Selatan harus sejajar dengan daerah lain dan jika bisa lebih dibandingkan dengan daerah lain. Harus ada standar mutu yang kita targetkan,” kata HD.
Semua itu, kata HD, tentu bisa tercapai jika pelaksana pemerintahannya bersih, jujur, dan sederhana. Pengelolaan pemerintahan HD Sanolo, jika dipercaya oleh masyarakat Nias Selatan dan atas seizin Tuhan, kata HD, harus benar-benar berorientasi pada pelayanan.
“Para pegawai itu abdi masyarakat. Harus berada di tengah-tengah masyarakat. Artinya, setiap pegawai pemerintahan, tanpa terkecuali, termasuk bupati dan wakil bupati, harus senantiasa hadir di setiap permasalahan warganya. Tata kelola pemerintahan yang bersih mutlak harus diterapkan di Nias Selatan,” kata Hilarius.
Pembangunan dari Desa
Seiring dengan program pemerintah pusat, pembangunan mesti dimulai dari desa atau dari pinggir. Pasangan HD Sanolo menyosialisasikan programnya untuk melaksanakan pembangunan dengan membangun sarana dan prasarana jalan di desa-desa. Hal itu untuk membuka akses bagi masyarakat desa untuk memperbaiki ekonominya yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
“HD Sanolo terus melakukan pemetaan terhadap sarana-prasarana yang harus segera dilakukan. Akses jalan di daerah-daerah yang terisolasi selama ini akan dibuka. Wilayah Gomo dan sekitarnya mulai dari Lahusa tak boleh lagi dibiarkan terbengkalai. Saudara-saudara kita di wilayah itu berhak merasakan dan menikmati pembangunan. Demikian juga daerah-daerah di kepulauan, di Pulau-pulau Batu, dan daerah-daerah yang masih akses jalannya belum diperbaiki, termasuk sarana listrik yang menjadi prioritas yang dibutuhkan oleh masyarakat Nias Selatan,” ujarnya saat wawancara khusus dengan Kabar Nias.
Keberadaan dana desa dari pemerintah pusat patut kita syukuri dan harus diawasi supaya benar-benar dirasakan oleh masyarakat desa. “Kita semua bersama-sama mengawal dan menyukseskan pengelolaan dana desa ini. Saya berharap dilaksanakan sesuai koridor hukum. Setiap kepala desa harus diberi kepercayaan untuk mengelola anggarannya. Kita yakin bahwa pemerintahan di kecamatan dan di tingkat kabupaten telah melakukan pendampingan dan bimbingan teknis kepada setiap pengurus desa,” kata HD.
Pantauan Kabar Nias, saat pertemuan itu warga yang hadir terlihat begitu antusias dan banyak yang meminta berfoto bersama HD Sanolo, termasuk selfie dan mengunggahnya di media sosial Facebook.
Salah seorang warga, yang ikut dalam acara itu mengaku optimistis dengan sosok pasangan calon HD Sanolo.
“Jika bisa jangan hanya sekarang saja terlihat sederhana, tetapi benar-benar sampai nanti menjabat sikap rendah hati, jujur, sederhana, dan orientasi melayaninya harus dipertahankan. Kami membutuhkan pemimpin yang sederhana seperti bapak HD itu,” ujar salah seorang warga, Melati Laia.
“Kami sangat terharu dengan sambutan masyarakat kepada kami. Kami terus mengharapkan masukan dari masyarakat. Kami terbuka dan kami akan terus siap berdialog dengan masyarakat. Terima kasih kepada masyarakat Toma yang sudah siap memberikan masukan kepada kami. Kami minta masyarakat Nias Selatan terus menyertakan kami di setiap doa. Agar kami bisa menjadi calon pelayan yang amanah, sederhana, jujur,” ujar Sozanolo.
Hal yang sama disampaikan HD. “Saya dan Pak Sozanolo Ndruru hanya manusia biasa yang mempunyai batas kemampuan. Tanpa rakyat kami tak akan bisa melangkah,” kata HD. [knc05w]