JAKARTA, KABAR NIAS — Setelah menjalani berbagai tes dan tahapan, Erza Lasoturia Anansih Mendröfa—yang dipanggil Ansih—berangkat ke Iowa, Amerika Serikat, Senin (10/8/2015), dalam program pertukaran pelajar. Ansih menyampaikan terima kasih atas perhatian semua pihak yang telah bersimpatik kepada dirinya.
“Oom, saya sangat berterima kasih atas semua perhatian dan simpatik yang saya terima. Ini sebuah motivasi bagi saya untuk terus melakukan yang terbaik. Kepada saudara-saudara, bapak-ibu, adik-kakak, semua di mana pun, terutama dari Nias, yang telah mendoakan dan membantu saya dan ibu, saya mengucapkan terima kasih,” ujar Ansih kepada Kabar Nias, Senin sore, di Bandara Soekarno-Hatta. Ansih diantar ibundanya, Ernawati Laowö, dan adiknya, Erza Giffard Samuel Mendröfa.
Ernawati tak henti-henti menyampaikan terima kasih atas perhatian yang mereka terima sebagai respons dari pemberitaan Kabar Nias. “Terlebih-lebih hasil dari gerakan falulu buat Ansih telah saya terima dan sangat membantu saya untuk mendukung keberangkatan Ansih ke Amerika,” ujar Ernawati.
Kepada semua peserta Falulu buat Ansih, Ernawati menyampaikan terima kasih yang besar-besarnya. “Saya sangat bangga sebagai bagian dari ono niha. Saya merasakan bahwa saya punya saudara-saudara yang senantiasa menguatkan saya sehingga saya merasa tidak sendiri. Uluran tangan bapak-ibu senantiasa akan kami kenang dan kami berdoa semoga Tuhan membalaskannya,” kata Ernawati. (Lebih lanjut tentang gerakan Falulu buat Ansih bisa diklik di sini)
Ernawati juga menyampaikan bahwa selain dari gerakan Falulu buat Ansih yang dikoordinasi oleh Kabar Nias, beberapa pihak juga telah menyampaikan tanda kasih langsung kepada dirinya. “Meskipun saya tidak menyebutkan nama mereka satu per satu, tetapi lewat Kabar Nias, saya mengucapkan terima kasih banyak. Saya sudah menyempatkan menelepon mereka. Namun, jika ada yang kelewatan tolong saya dimaafkan,” ujar Ernawati.
Ansih berangkat ke AS menggunakan maskapai penerbangan Lufthansa dan sesuai jadwal berangkat pukul 19.00. “Kami akan berhenti sebentar di Malaysia, kemudian transit di Jerman, baru ke AS,” kata Ansih kepada Kabar Nias.
Dalam kesempatan itu, Kabar Nias juga sempat bertemu dengan Nito Waruwu, alumni pertukaran pelajar periode sebelumnya. Pada pemberangkatan rombongan Ansih, Nito bertugas sebagai salah seorang panitia yang ditugaskan memperlancar pemberangkatan Ansih dan kawan-kawan.
Menurut Nito, total tahun ini yang berangkat 132 pelajar dari Indonesia ke sejumlah negara. “85 orang yang dikirim ke Amerika Serikat dan termasuk di antaranya Ansih. Dari 85 itu baru 75 orang yang berangkat karena 10 orang masih belum mendapat placement. Ansih dipilih menjadi salah satu ketua rombongan. Ia membawahi 10 teman-temannya,” ujar Nito, yang sebelumnya mendapat kesempatan ikut program pertukaran pelajar di Denmark.
Program Bina Antar-Budaya dan AFS
Keberangkatan Ansih dan kawan-kawan ke sejumlah negara di Eropa dan AS terselenggara berkat kerja sama antara lembaga Bina Antar-Budaya dan AFS Intercultural Program.
Bina Antarbudaya adalah organisasi berbasis volunteer, nonprofit, nonpemerintah yang menyelenggarakan pembelajaran antarbudaya dan memberikan kesempatan kepada siswa Indonesia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, pengalaman global dan keterampilan sebagai calon pemimpin masa depan.
Lembaga ini berdiri 2 Mei 1985 oleh Taufiq Ismail, Tanri Abeng, Irid Agoes, Kartono Mohamad dan Sophie Gunawan Satarie (Alm) yang berpartner dengan AFS Intercultural Program di Indonesia dan berkantor pusat di New York City, Amerika Serikat, serta memiliki partner di 60 negara di dunia. [knc01r/knco2m]
Selamat menjalankan tugas belajar di Iowa, AS, Ansih. Timba ilmu sebanyak-banyaknya di sana.