Oleh Apolonius Lase
Lokasi Jakarta
Menyimak berbagai status di media sosial, terutama Facebook, hari-hari ini, hati saya miris. Saya enggak tahu, apakah teman-teman yang lain juga mengalami hal yang sama. Status-status yang dipasang oleh akun-akun diduga palsu di Facebook cenderung melancarkan serangan-serangan hitam atau propaganda-propaganda yang tidak etis dan kurang mendidik.
Adalah hak semua orang untuk bersuara. Membela calon pemimpin kepala daerah yang dijagokan merupakan sebuah hal yang lumrah. Akan tetapi, perlulah juga diperhatikan norma-norma dan etika yang berlaku. Meskipun tidak tertulis, aturan-aturan standar dalam berpendapat, nilai-nilai moral, dan kepantasan sewajarnya mengikat semua kita untuk berpolitik.
Sebaiknya tidaklah perlu menyerang pribadi seseorang secara membabi buta tanpa peduli lagi dengan rambu-rambu kepantasan.
Berbagai meme (gambar yang dibumbui dengan tulisan-tulisan) terkait para calon yang hendak bertarung di pilkada sudah mulai mengganggu pemandangan dan mulai masuk di luar kewajaran. Hemat saya, tak baiklah menyebarkan foto-foto berisi fitnah yang tidak mendidik ono niha.
Saya sebagai bagian dari anak Nias mengimbau agar lebih baik mengungkapkan hal-hal positif tentang calon jagoan Anda, ketimbang menghabiskan waktu menyerang pihak rival dengan tidak menghormati lagi aturan-aturan.
Untuk diketahui, media sosial kini sangat mudah diakses oleh siapa pun, termasuk anak-anak. Tak berkesalahan jika kita tetap bisa menahan diri dan lebih bijak serta santun dalam berpolitik.
Anda ingin menulis Jurnalisme Warga? Klik disini