TELUKDALAM, KABAR NIAS — Guna mengamankan pelaksanaan pilkada di Nias Selatan—yang dalam beberapa pemilu terakhir selalu bermasalah, pihak Kepolisian Negara RI bersama Tentara Nasional Indonesia menurunkan 1.000 personel. Pengamanan difokuskan pada daerah yang rawan kecurangan.

Kapolres Nias Selatan AKBP Robert Da Costa menyampaikan hal ini saat melaksanakan gelar pasukan Mantap Praja Toba pengamanan pilkada di Lapangan Orurusa, Kelurahan Telukdalam, Rabu (26/8/2015).

“Polres Nias Selatan siagakan 175 personel kemudian lebih kurang 800 anggota Brimob yang akan diperbantukan dari Polda Sumut bersama personel TNI,” kata Robert.

Pengamanan pilkada di Nias Selatan, kata Robert, akan difokuskan pada tempat yang rawan kecurangan dan yang jauh dari pinggiran jalan besar. “Saat ini, Kabupaten Nias Selatan sudah menjadi perhatian khusus secara nasional dalam pelaksanan pilkada serentak karena setiap pemilihan, baik itu pemilihan legislatif, presidan, maupun gubernur dan wakil gubernur serta Bupati dan wakil Bupati selalu bermasalah,” ujar Robert

Robert mengajak seluruh masyarakat Nias Selatan untuk bekerja sama dalam mengawal dan mengamankan proses pilkada. “Pada pelaksanaan pilkada tahun ini, masyarakat Nias Selatan dapat bekerja sama dengan baik untuk menyukseskannya. Marilah kita jadikan kejadian sebelumnya sebagai pengalaman,” kata Robert.

Seperti dikutip Kompas, daerah-daerah yang mendapat perhatian khusus, antara lain Bima dan Dompu di Nusa Tenggara Barat, Tolikara (Papua), dan Nias Selatan (Sumatera Utara). “Ini karena daerah itu memiliki sejarah konflik dalam pelaksanaan pilkada. Daerah yang pernah bersinggungan dengan konflik sosial politik, seperti Maluku, Papua, dan Poso (Sulawesi Tengah), juga mendapatkan perhatian lebih,” kata Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti. [knc05w]