GUNUNGSITOLI UTARA, KABAR NIAS — Ketua Jurusan Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan Nasional Nias (Kaprodi STIE Pembnas) Yunisman Gulo, SE.,M.Sc berpulang pada usia 45 tahun di Yogyakarta akibat serangan jantung yang dialaminya, Sabtu (7/5/2016) malam. Mendengar kabar itu, semua dosen dan mahasiswanya merasa kaget dengan kepergian dosen yang dikenal humoris dan tidak pernah mempersulit mahasiswa tersebut.
Ketua STIE Pembnas Nias Fatolosa Hulu kepada Kabar Nias mengatakan bahwa dosen yang sudah mengabdi di STIE selam 15 tahun itu pergi untuk selama-lamanya. “Awalnya tidak percaya mendengar informasi itu. Namun, setelah dipastikan melalui keluarganya dan dinyatakan benar kami baru percaya,” kata Fatolosa.
Menurut Fatolosa, Yunisman meninggal saat mengendarai sepeda motor sendirian di Yogyakarta, Sabtu malam, tiba-tiba dia mengalami serangan jantung. Seketika orang yang berada di sekitarnya memberi pertolongan serta menghubungi keluarganya melalui telepon seluler miliknya. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Yunisman mengembuskan napas terakhir.
Sekretaris Jurusan Manajemen STIE Pembnas Nias Eduar Baene menambahkan, lelaki yang meninggalkan seorang istri dan dua anak itu, selama mengajar di STIE, cukup disayangi dosen dan mahasiswa. “Dia itu humoris banget, tidak pernah mempersulit mahasiswa. Selalu ada ide yang dimunculkan pada saat peserta rapat mulai vakum,” ujar Eduar.
“Anaknya ada 2 satu laki2 satu perempuan. Anak pertamanya masih sekolah kelas IX dan sekarang sedang menempuh ujian akhir nasional. Semoga tabah dan mampu mengikuti UN itu,” ujar Eduar, Senin (9/5/2016).
Menurut Eduar, jenazah yang bersangkutan, menurut rencana, akan diterbangkan ke Nias dan jika tidak berhalangan akan tiba di Pelabuhan Angin Gunungsitoli pada Selasa (10/5/2016). Adapun proses pemakaman pihak kampus akan berkoordinasi dengan keluarga.
“Pengalaman saya sejak kebersamaan kami di prodi, dialah orang yang sangat baik dan humoris serta dekat dengan mahasiswa. Jadi saya merasa sedih dengan kepergian beliau, dan berharap diberi kesabaran dan ketabahan kepada keluarga yg ditinggalkan”.
Salah seorang mahasiswa STIE Pembnas Yaseroro Zendratö kepada Kabar Nias mengatakan, dosen Yunisman selama mengajar di ruang kampus tidak pernah memarahi mahasiswa, Namun, cara menegur mahasiswa melalui contoh kejadian sehari-hari. Cara menyampaikannya pun santun dan lembut. Setiap jadwal ia mengajar, mahasiswa tidak pernah absen.
“Bapak itu tidak pernah membeda-bedakan mahasiswa. Selalu memberi solusi dan ramah. Kalau ada mahasiswa yang onar, tidak pernah memarahi untuk menegur secara langsung. Yang pastilah bapak itu baik dan baik. Saya sedih dan berduka emndalam,” kata Yaseroro.
Segenap kru Kabar Nias mengucapkan turut berbelangsukawa atas berpulangnya Yunisman Gulo kembali ke hadapan Tuhan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. [knc02w]