LAHÖMI, NIAS BARAT — Akibat hujan lebat yang turun terus-menerus selama lebih kurang 5 jam, Selasa (15/9/2015) malam, puluhan rumah penduduk di Desa Tiga Serangkai, Desa Onowaembo, Desa Iraonogaila, dan Desa Lölögundre di Pasar Baru, serta permukiman penduduk di Pasar Beringin Bawadasi terendam banjir.
“Sejumlah wilayah yang dilintasi Sungai Lahömi di Kecamatan Lahömi, Kabupaten Nias Barat, terendam. Volume air di Sungai Lahömi melimpah dan akibatnya meluap. Ketinggian air ini diperkirakan sekitar lebih kurang 1,5 meter,” ujar Ama Willi Daeli (54), warga Desa Tiga Serangkai.
Warga berusaha menyelamatkan harta benda milik mereka saat banjir datang secara mendadak. Pantauan Kabar Nias di lokasi kejadian, sejumlah ternak, seperti babi dan ayam, serta harta benda warga hanyut terbawa arus arus Sungai Lahömi.
Selain itu, tanaman penduduk juga rusak. Beberapa rumah warga rusak parah akibat diterjang banjir.
Menurut Ama Willi, biasanya Sungai Lahömi banjir jika hujan turun selama berhari-hari. “Kami tidak menyangka bahwa hujan yang tidak lama ini dapat mengakibatkan banjir besar seperti ini. Secepat itu banjirnya datang sehingga kami kewalahan menyelamatkan harta benda dan ternak kami karena terjadi mendadak. Saya yakin pasti ada warga yang tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya dari amukan bencana alam ini. Ya, sama seperti kami,” ujarnya kepada Kabar Nias.
Dikatakan mantan Kepala Desa Tiga Serangkai ini, “Karena fenomena bencana alam ini terjadi secara mendadak, diprediksikan kerugian warga akibat banjir ini mencapai ratusan juta rupiah. Kami menunggu Pemkab Nias Barat turun tangan segera guna bertindak dan melakukan sesuatu bagi warga yang terdampak banjir,” ujarnya.
Sejauh ini masih belum ada dari pihak pemerintah daerah yang datang untuk mengecek lokasi bencana alam yang terjadi di Lahömi.
Kepala Bagian Humas Nias Barat Fa’aduhu Gulö yang dihubungi Kabar Nias, Rabu pagi, guna mengonfirmasi terkait aksi yang akan dilakukan pemerintah daerah, mengakui belum tahu ada banjir. Ia juga masih belum mengetahui apa yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah terkait banjir ini. “Belum tahu ada banjir Pak, saya baru saja sampai kantor. Kami akan segera berkoordinasi,” ujarnya.
Masyarakat diminta waspada terus, terutama yang berdomisili di tepi sungai dan lereng bukit. Curah hujan yang tinggi berpotensi mengakibatkan banjir bandang dan longsor.
Pemutakhiran informasi: Kepala Bagian Humas Nias Barat Fa’aduhu Gulö memberi tahu Kabar Nias, Rabu (16/9/2015) pukul 10.35, bahwa Kepala BPBD Nias Barat Yafeti Hia telah melakukan survei di lokasi banjir.
“Banjir terjadi pada malam hari sehingga baru kami dengar pada pagi ini. Saya sudah koordinasi dengan Kepala BPBD Yafeti Hia dan beliau sudah memantau situasi di lokasi atas instruksi Pak Bupati Nias Adrianus Aroziduhu Gulö. Kalau ada perkembangan selanjutnya, kami akan kabarkan,” ujar Fa’aduhu.
Disampaikan Fa’aduhu, Kepala Dinas Sosial Nias Barat Temazisökhi Halawa juga telah turun ke lokasi dan mengecek kondisi para korban banjir. “Silakan hubungi Pak Temazisökhi Halawa, beliau sedang berada di lokasi sekarang,” ujarnya.