GUNUNGSITOLI, KABAR NIAS – Bebalazi Firman Hulu dan Pinta Hasrat Zendratö dinobatkan sebagai Duta Wisata Kota Gunungsitoli 2016 setelah menyisihkan 144 orang lainnya melalui seleksi. Mereka disebut dalam bahasa daerah Nias sebagai Sila’i (laki-laki) dan Sibolowua (perempuan).
Adapun posisi peringkat kedua diraih Albertus Nataeli Lase dan Analisa Setiawati Gulö, sedangkan peringkat ketiga jatuh kepada Pandu Pratama Telaumbanua dan Monytha Vebrindah Telaumbanua. Pasangan pilihan masyarakat diraih Pemikiran Rahmat Halawa dan No Kasih Niat Lase. Adapun peserta fotogenik diraih Soniatman Harefa dan Admin Bertha Zebua.
Hadiah yang diberikan kepada pasangan Duta Wisata kali ini berupa uang pembinaan sebesar Rp 10 juta, piagam penghargaan, sepatu, dan beberapa hadiah lainnya. Adapun pemenang lainnya diberi hadiah uang pembinaan sebesar Rp 2 juta dan piagam penghargaan.
Grandfinal yang dilaksanakan di Auditorium STT BNKP Sunderman, Sabtu (21/5/2016), yang dimulai pukul 19.00 hingga pukul 23.00. Bertindak sebagai juri, Agus Hardian Mendröfa selaku pemerhati pariwisata Nias yang juga sebagai mantan Wakil Bupati Nias. Baziduhu Zebua, mantan Kadis Pariwisata Nias; dan Debora Mendröfa, Duta Wisata Sumatera Utara tahun 2015. Warga Kota Gunungsitoli yang turut menyaksikan diperkirakan mencapai 1.000 orang.
Saat Duta Wisata Sumatera Utara tahun 2015 itu menyematkan selendang kepada pemenang Sibolowua, Pinta Hasrat Zendratö, Sibolowua, gadis kelahiran Biouti, 1 Juni 1994 itu, terlihat tak mampu membendung air matanya tanda sukacita. Hal serupa juga dengan Bebalazi Firman Hulu. Teriakan dan tepuk tangan dari keluarga dan pendukung ikut memeriahkan pemberian hadiah.
“Saya menangis atas terpilihnya Duta Wisata Kota Gunungsitoli. Sebelumnya tidak menyangka jika panitia menjatuhkan pilihan kepada saya. Saya juga berterima kasih banyak kepada kedua orangtua yang selalu memberi dukungan moril kepada saya mengikuti ajang ini,” kata Pinta, yang berstatus mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris Ikip Gusit semester VIII, IKIP Gunungsitoli, asal Desa Tetehösi Foa, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi.
Sementara Bebalazi, alumni Universitas Sumatera Utara itu, berjanji akan berupaya semaksimal mungkin mempromosikan wisata Kota Gunungsitoli ke dunia luar dan meminta generasi lainnya mempersiapkan diri mengikuti pemilihan ini pada 2017. “Mohon bantuan semua pihak untuk menyosialisasikan daerah wisata Kota Gunungsitoli,” ujar Bebalazi yang lahir di Fulölö, Desa Onozitoli, Gunungsitoli, 21 April 1994, itu.
Sekretaris Dinas Pariwisata Yasökhi Harefa, yang juga sebagai ketua pelaksana, mengatakan, peserta yang lolos seleksi pada pendaftaran sebanyak 144 orang dan setelah mengikuti tahapan hingga pada semifinal tinggal 10 pasang lagi. Panitia membekali peserta dengan berbagai ilmu tentang kepariwisataan, pengetahuan umum, serta daerah wisata di Kota Gunungsitoli.
Tujuan kegiatan ini sebagai persiapan Kota Gunungsitoli mengikuti ajang pemilihan duta wisata di Sumatera Utara beberapa bulan ke depan hingga ke ajang nasional. Upaya peningkatan promosi wisata dan juga sebagai upaya menyukseskan Program 100 Hari Kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota di bidang pariwisata.
“Tahun lalu, Duta Wisata Sumatera Utara terpilih dari Gunungsitoli, Debora Mendröfa, dan sudah mengikuti ajang di tingkat nasional. Berharap kali ini akan ada yang menjadi duta wisata di tingkat nasional,” kata Yasökhi.
Lakhömizaro menginstruksikan kepada Dinas Pariwisata Kota Gunungsitoli agar seluruh pemenang tetap diperhatikan dan didukung mempromosikan daerah wisata di Kota Gunungsitoli. “Saya berharap mereka ini dapat membantu pekerjaan pemerintah dalam menyosialisasikan daerah wisata”. [knc02w]