JAKARTA, KABAR NIAS — Bupati Nias Barat Adrianus Aroziduhu Gulö meminta Kepala Dinas Sosial Temazisökhi Halawa untuk mengecek keberadaan satu rumah di Desa Tiga Serangkai dan satu rumah di Desa Onowaembo yang ditengarai rusak akibat banjir Sungai Lahömi beberapa waktu lalu. Adrianus menyatakan bahwa ada bantuan untuk korban musibah.
“Saya instruksikan kepada Kepala Dinas Sosial Nias Barat untuk mengecek langsung di lokasi dan kami akan segera memberi bantuan. Ada kok dana di Dinas Sosial khusus penangangan bencana tersebut. Ada dana tak terduga untuk itu. Jika rumah itu rusak karena banjir, sebagai pemerintah, kami harus hadir dan mencoba mencari solusi agar rumah itu bisa diperbaiki,” kata Adrianus saat bertemu dengan Kabar Nias, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Adrianus meminta dinas-dinas terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah, segera bergerak sehingga bantuan segera disampaikan kepada keluarga yang bersangkutan.
Seperti diberitakan Kabar Nias sebelumnya, dua rumah di Desa Tiga Serangkai, Kecamatan Lahömi, rusak akibat luapan Sungai Lahömi (Baca: Rusak Akibat Banjir, Dua Rumah Ini Butuh Bantuan Pemkab Nias Barat)
Pantauan Kabar Nias, kedua rumah yang rusak tersebut adalah milik Yosua Daeli alias Ama Helmi, di Desa Tigaserangkai, dan rumah keluarga Ama Khana Daeli (Alm) di Desa Onowaembo.
Kepada Kabar Nias, Yosua mengatakan, hingga sekarang sejak banjir melanda rumahnya, belum ada sedikit pun perhatian dari pemerintah yang mereka terima. “Entah karena kami orang kecil yang situasi ekonominya serba berkekurangan kerugian seperti ini kami sangat terpukul karena persiapan kebutuhan hari-hari sudah rusak dan sebagian alat-alat rumah tangga serta kebutuhan anak-anak sekolah juga dibawa arus ditambah lagi tempat kami berteduh sudah ambruk maka begitu berharga buat kami,” ujarnya.
Kepala Desa Tiga Serangkai Eferata Daeli yang dihubungi Kabar Nias melalui telepon selulernya mengatakan bahwa rumah Yosua Daeli itu merupakan salah satu rumah yang kondisinya rusak cukup parah dan keluarga itu juga merupakan salah satu keluarga yang kurang mampu.
“Yosua memang layak untuk dibantu. Berdasarkan hasil penelusuran saya sebagai pemerintah desa, bencana yang terjadi pada 15 September 2015 lalu itu yang memorak-porakkan permukiman warga walaupun tidak begitu lama karena banjirnya langsung surut, tetapi warga telah mengalami kerugian cukup besar mulai dari kerusakan rumah, alat-alat rumah tangga sampai matapencarian rusak dan itu semuanya secara kolektif telah dilaporkan kepada Bupati Nias Barat,” katanya.
“Atas nama pemerintah desa, kejadian ini saya telah laporkan secara tertulis kepada Bapak Bupati Nias Barat. Namun, hingga saat ini kami belum mendapatkan informasi lebih lanjut tentang penanganannya,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah dapat segera membantu penanggulangannya karena kondisi geografis dan cuaca yang tidak menentu bisa-bisa terjadi kembali banjir seperti ini.
Oleh karena itu, Eferata mengusulkan, seandainya pemerintah bersedia memperhatikan keadaan ini yang lebih diutamakan adalah normalisasi sungai serta adanya pembangunan jalan dan tempat evakuasi warga agar terhindar dari marabahaya. “Selain itu, kesediaan alat-alat transportasi evakuasi warga sangat dibutukan, misalnya perahu karet untuk penyelamatan jiwa para anak dan orang tua lanjut usia yang tidak mampu berjalan pada saat ada musibah,” ujarnya. [knc07w]