Home Featured Wujudkan Kemandirian Pangan, Pemkab Nias Selatan Bekerja Sama dengan IPB

Wujudkan Kemandirian Pangan, Pemkab Nias Selatan Bekerja Sama dengan IPB

0
Wujudkan Kemandirian Pangan, Pemkab Nias Selatan Bekerja Sama dengan IPB
Rektor IPB Herry Suhardiyanto dan Bupati Nias Selatan Hilarius Duha meneken MOU kerja sama bidang pendidikan, penelitian, dan pelayanan kepada masyarakat, di IPB International Covention Center (IICC), Jalan Padjadjaran, Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/6/2016). —Foto: Dokumentasi Pemkab Nias Selatan

JAKARTA, KABAR NIAS — Guna mewujudkan salah satu visi-misi pemerintahan yang tertuang dalam Siwa Sinuwu Sihönö, yakni memperkuat sektor pertanian menuju kemandirian pangan, Pemerintah Kabupaten Nias Selatan menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Penandatanganan nota kesepahaman (MOU) soal kerja sama ini dilakukan oleh Bupati Nias Selatan Hilarius Duha dan Rektor IPB Herry Suhardiyanto, Jumat (3/6/2016), di IPB International Covention Center (IICC), Jalan Padjadjaran, Bogor, Jawa Barat. Kerja sama berdurasi lima tahun ini meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Hilarius Duha (HD), kepada Kabar Nias, Sabtu (4/6/2016), mengatakan, kerja sama dengan pihak IPB ini diharapkan bisa mendukung langkah pemerintahannya dalam memajukan sektor pertanian.

“Nanti pihak IPB akan datang ke Nias Selatan melihat dan memberikan masukan terkait pengembangan pertanian, perternakan, kelautan. Selain mengembangkan komoditas yang sudah ada, IPB akan merekomendasikan komoditas apa yang cocok dikembangkan di Nias Selatan dan bisa memberikan keuntungan bagi petani dan nelayan yang pada akhirnya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Nias Selatan secara keseluruhan,” ujar HD.

HD menyampaikan bahwa selain komoditas padi, yang akan ditingkatkan produksinya, juga akan dilakukan pengembangan pada komoditas lain, seperti coklat, termasuk penanaman jagung. Komoditas jagung ini dinilai cocok dan cepat bisa dinikmati oleh masyarakat.

“Daripada bimtek (bimbingan teknis), saya berpikir, lebih baik tim IPB yang datang langsung ke Nias Selatan. Mereka langsung terjun ke lapangan melakukan riset dan langsung dipraktikkan. Mereka nanti adakan pembinaan kepada petani/nelayan sambil meneliti bagaimana agar hasilnya berlipat ganda. Target kita, jangankan dulu ekspor keluar, untuk memenuhi kebutuhan sendiri saja dulu sudah sangat menyenangkan. Saya optimistis kami bisa,” ujar HD.

Baca juga:  Alumni Fordem Nias Selatan: Hentikan Intoleransi dan Ambil Alih Freeport

Ia juga berjanji akan memfasilitasi petani soal penyaluran atau distribusi hasil produksi lewat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sedang ditata lagi. “Kita akan tampung. Hasil panen jagung, misalnya, akan ditampung lewat BUMD kita. BUMD yang ada sedang diaudit dulu. Sebulan ke depan mudah-mudahan sudah tertata dengan baik,” kata HD.

Pihak IPB, kata HD, nantinya juga akan meneliti komoditas yang cocok dikembangkan di setiap wilayah di Nias Selatan. “Jadi, wilayah A cocoknya jagung, wilayah B cocoknya coklat, wilayah C karena sawah, cocoknya ya padi atau juga cabe, wilayah D cocoknya beternak babi, wilayah E cocoknya memelihara ikan air tawar, wilayah F cocoknya memelihara ayam misalnya, dan seterusnya. Intinya, Nias Selatan ke depan tak perlu datangkan kebutuhan dasar itu dari luarlah. Lahan kita pasti subur-subur dan kuncinya petaninya harus didampingi dan diberi semangat,” ujarnya bersemangat.

Pensiunan polisi dengan pangkat terakhir AKBP ini mengaku dasar pertimbangan menjalin kerja sama dengan IPB adalah karena perguruan tinggi ini memang spesial dan terkenal dalam pengembangan hortikultura. “Prinsip saya, segala sesuatu itu mari kita percayakan kepada ahlinya. Soal pertanian, peternakan, itu pakarnya, ya, IPB. Demikian nanti soal pariwisata. Kita serahkan kepada ahlinya yang bisa mengembangkan pariwisata di Nias Selatan,” ujar HD. [knc01r]


 

photo_2015-09-19_22-00-41

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.