Bulan Desember adalah bulan istimewa bagi semua orang Nias di mana pun berada. Bulan ini adalah bulan penuh kegembiaraan! Sebab, dipercaya, 25 Desember adalah hari peringatan kelahiran Yesus, Sang Mesias, Sang Juru Selamat. Ketika bulan Desember tiba, orang Nias sudah bersiap-siap menyambut Natal. Pada minggu pertama, disambut dengan sebutan adven pertama, minggu kedua sebagai adven kedua, demikian seterusnya hingga adven keempat tiba, yakni tanggal 25 Desember 2015. Sukacita menyambut hari peringatakan kelahiran Putra Allah terlihat di mana-mana.
Sedikit menengok ke belakang. Dalam tradisi Ono Niha, Natal disebut Fanunu Fandru, malam di mana lampu-lampu dinyalakan. Karena Natal selalu dilakukan pada malam hari, kehadiran lampu sangat dibutuhkan. Meskipun kini kebiasaan itu sudah bergeser, Natal tidak lagi harus dilangsungkan pada malam hari.
Dulu, sebelum listrik ada, untuk merayakan Natal, masyarakat Nias mengandalkan cahaya lampu Petromaks. Tanda bahwa yang lahir adalah pembawa cahaya ke dalam dunia (terang dunia), gereja tempat perayaan Natal selalu diterangi dengan cahaya terang-benderang. Jemaat membawa lampu petromaks milik mereka ke gereja sehingga gereja semarak. Jadilah istilah Natal dikenal sebagai Fanunu Fandru hingga sekarang.
Kini hari yang membahagiakan itu tiba dan kita rayakan lagi dengan penuh sukacita. Liturgi Natal bergema di mana-mana. Sumbu lilin-lilin dinyalakan. Pohon-pohon natal dengan berbagai pernak-perniknya tampak menghiasi ruangan rumah dan tempat ibadah kita. Lagu-lagu bernuasan natal didendangkan. Anak-anak dan orangtua saatnya membeli baju baru untuk dipakai saat Natal.
Di tengah-tengah sukacita itu, terdapat keprihatinan. Kondisi ekonomi kurang menggembirakan membuat perayaan Natal di sejumlah tempat di Pulau Nias, terutama di pelosok-pelosok, kurang meriah. Harga karet yang tak kunjung naik membuat suasananya sedikit berbeda. Tak sedikit keluarga-keluarga yang terdampak situasi ekonomi ini kini hidup dalam keprihatinan. Kehadiran pemerintah daerah dan kita sebagai sesama (ndroto-ndroto khö Keriso) kepada mereka yang kurang beruntung menjadi sebuah kado Natal terindah.
Natal tahun ini juga bertepatan dengan suksesnya pelaksanaan Pilkada 2015. Ono Niha di tiga kabupaten dan satu kota memperoleh sosok pemimpin yang baru. Pemimpin di Kabupaten Nias masih dipercayakan kepada petahana. Para pemimpin periode 2016-2021 ini akankah menjadi kado natal buat masyarakat di Pulau Nias?
Kita memang menaruh harapan besar pada hasil Pilkada 2015. Kita berharap para pemimpin daerah di Pulau Nias lebih jujur dan transparan dalam menjalankan roda pemerintahan. Seiring dengan program pemerintahan pusat di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo menggencarkan pembangunan, seperti kelistrikan dengan target 35.000 megawatt, pembangunan tol laut, transportasi umum, serta berbagai program yang langsung menyentuh kebutuhan prublik terus dilakukan. Ini kita harapkan diikuti oleh para pejabat baru di Pulau Nias. Kebutuhan akan listrik, infrastruktur jalan, serta perbaikan ekonomi masyarakat haruslah menjadi prioritas utama.
Natal ini hendaknya menjadi momentum yang baik untuk memulai era yang baru di Pulau Nias. Seperti Putra Natal itu membawa damai ke Bumi begitulah harapan kita kepada para pemimpin baru untuk membawa kedamaian dan kesejahteraan buat masyarakat di Pulau Nias.
Selamat Natal Ono Niha. Ya’ahowu Wanunu Fandru.