Home Rubrik Remaja PKPA Konsultasi Remaja PKPA Teman Positif HIV Jangan Dijauhi

Teman Positif HIV Jangan Dijauhi

0
Teman Positif HIV Jangan Dijauhi

Dari Redella Zagötö
Domisili Gunungsitoli Nias

Apa yang harus saya lakukan jika saya punya teman yang positif HIV? Mengapa saya jadi takut berdekatan dengan dia, padahal sebelumnya kami berteman baik.


Jawaban:

Dear Radella, terima kasih atas pertanyaan kamu.

Menjawab pertanyaan ini, perlu kakak informasikan kepada Radella dan adik-adik semuanya bahwa penularan virus HIV/AIDS hanya dapat terjadi jika terjadi pertukaran darah atau atau hubungan seksual antara penderita dan orang yang sehat. Percampuran darah yang terjadi pun bisa melalui berbagai cara, seperti penggunaan jarum suntik bergantian atau alat-alat lainnya yang menembus kulit dan tidak disterilkan sebelum digunakan orang lain.

Oleh sebab itu Dik, sebenarnya sangat aman jika kita bergaul dengan ODHA (Orang dengan HIV/AIDS), sebab penularan hanya mungkin terjadi jika kita berhubungan seksual atau terjadi pertukaran darah. Pemakaian barang bersama dengan ODHA, makan bersama, berpegangan, bergandengan tangan, berpelukan, gigitan nyamuk dan berbagi toilet tidak akan menyebabkan penularan virus ini.

Stigma

Nah, sekarang mari kita lihat pada pertanyaan Radella, kenapa merasa takut berdekatan dengan teman yang ternyata ODHA, sedangkan sebelumnya mereka berteman baik? Itu adalah “stigma negatif” yang melekat pada penderita yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman mengenai penularan virus ini. Sementara temannya Radella, ibarat kata pepatah, “sudah jatuh tertimpa tangga pula, sudah menderita dijauhi teman pula”.

Tentunya ini akan membuat beban dan diskriminasi yang semakin menekan ODHA. Padahal, yang dibutuhkan oleh ODHA adalah dukungan dan kasih sayang dari keluarga, sahabat, dan semua orang yang ada di sekitarnya untuk dapat menjalani hidup dan tetap sehat.

Sekarang ini pengobatan untuk mengendalikan jumlah virus dalam tubuh ODHA sudah cukup baik, obat ini bernama ARV (anti-retroviral) yang disediakan gratis oleh pemerintah. Dengan rutin mengonsumsi obat ini, ODHA dapat tetap hidup sehat dan bahkan meninggal karena tua, bukan karena virus HIV/AIDS.

Baca juga:  PKPA Jalin Kerja Sama dengan Kabar Nias

Semoga dengan penjelasan kakak yang cukup panjang ini, Radella dapat mengerti dan memahami bahwa diskriminasi terhadap ODHA itu harus dihilangkan. Kewaspadaan terhadap higienitas seperti menggunakan sikat gigi sendiri, handuk sendiri, dan tidak berbagi dengan siapa pun, bukan hanya kepada ODHA, dan itu sudah harus menjadi gaya hidup kita sehari-hari, bukan? Kita dan siapa pun tetap bisa melakukan persahabatan dan persaudaraan dengan ODHA.


Ingin berkonsultasi tentang dunia remaja? Silakan kunjungi Rubrik Remaja PKPA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.