LAHOMI, KABAR NIAS — Ruas Jalan Bawadasi yang menghubungkan ibu kota Kabupaten Nias Barat dengan Kantor Camat Lahömi rusak parah di beberapa tempat. Salah satunya di wilayah Desa Sitölubanua. Warga mendesak pemerintah daerah untuk segera memperbaiki jalan ini karena bisa mengancam keselamatan jiwa warga. Bupati Nias Barat Adrianus Aroziduhu Gulö pernah berjanji untuk segera mengarahkan pembangunan pada jalan tersebut.
Sejumlah warga yang sehari-hari melintasi ruas Jalan Bawadasi Kabupaten Nias Barat mengeluh karena ruas jalan itu sudah lama mengalami kerusakan parah akibat genangan air saat musim hujan.
“Belum lagi ditambah oleh kendaraan berat yang selalu melintasi jalan ini, selain pengangkut barang dan alat kebutuhan masyarakat, juga pengangkut material bangunan di wilayah Nias Barat,” ujar seorang warga setempat yang meminta namanya tidak ditulis.
Dinas Pekerjaan Umum Nias Barat tidak bisa dimintai keterangannya karena saat Kabar Nias menyambangi kantornya, beberapa waktu lalu, Kepala Dinas PU tidak berada di tempat. Salah seorang pegawai Dinas PU yang namanya tidak bersedia disebutkan mengakui pimpinannya sering tidak masuk kantor,
“Iya, memang pimpinan kami Pak Kadis sering kali tidak masuk kantor. Dia selalu ada tugas luar daerah. Beberapa waktu lalu masuk kantor sebentar saja, kemudian beliau pergi mengikuti rapat di kantor Bupati Nias Barat,” ujarnya.
Seperti dikutip NBC, Bupati Nias Barat Andrianus Aroziduhu Gulö, pada sesi dengar pendapat/dialog dengan DPRD, tokoh masyarakat, dan tokoh agama di Kabupaten Nias Barat mengatakan bahwa pembangunan ruas Jalan Bawadasi menuju Kantor Camat Lahömi, kalau tidak ada sesuatu hal yang menghambat atau mengganggu proses pelaksanaan pembangunan ruas jalan tersebut dipastikan tahun 2015 ini akan dibangun (Baca: DPRD Nias Barat Bantah Rumor Terlibat Penggagalan Pembangunan Jalan Bawadasi).
Rawan Kecelakaan
Kepala Desa Sitölubanua Otenieli Daeli, saat berbincang-bincang dengan Kabar Nias, beberapa waktu lalu, mengatakan, ruas Jalan Bawadasi yang menghubungkan ibu kota Kabupaten Nias Barat dengan Kantor Camat Lahömi sudah lama rusak cukup parah dan berlubang cukup dalam. Dengan kondisi jalan seperti ini, sudah beberapa kali dilakukan penimbunan menggunakan pasir dan kerikil oleh warga dengan swadaya.
“Jalan ini pernah dibangun, tetapi sudah lama sehingga kondisinya sekarang cukup parah. Kini aspalnya sudah tidak tampak lagi karena terkelupas sehingga bebatuan muncul di atas permukaan jalan yang mengakibatkan kondisi jalan berpotensi mengakibatkan kecelakaan bagi pelintas jalan,” ujarnya.
Akibat kerusakan ruas jalan ini, kata Otenieli, beberapa kali terjadi kecelakaan lalu lintas. Pengendara terpeleset karena licin, tabrakan atau ditabrak, hingga korbannya mengalami luka ringan sampai parah dan juga kondisi kendaraan rusak. “Sejauh ini, yang kita syukuri, korbannya tidak sampai meninggal,” ujarnya.
Menurut dia, jika kondisi ruas jalan Bawadasi ini masih terus dibiarkan tidak ada penanganan atau perhatian pemerintah daerah diprediksi ke depan korban akan terus berjatuhan. Untuk itu, ia berharap kepada Pemerintah agar jalan ini secepatnya diperbaiki,
“Kini masyarakat hanya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Nias Barat secepatnya memperhatikan pembangunan ruas Jalan Bawadasi ini sebelum jatuh korban jiwa. Selain untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Di tempat terpisah Sozisökhi Hia juga mengutarakan hal sama. Selaku pengguna jalan, dirinya sangat prihatin melihat kondisi jalan kota Kabupaten Nias Barat ini yang kian lama semakin rusak. “Hal ini bisa diperparah lagi oleh genangan air saat musim hujan. Belum lagi ditambah oleh kendaraan berat yang selalu melintasi jalan tersebut dengan mengangkut bahan bahan material bangunan di wilayah Nias Barat,” katanya.
Dijelaskan Sozisokhi, ruas Jalan Bawadasi ini merupakan akses penting bagi masyarakat karena di daerah ini terdapat kantor pemerintahan, sekolah, pekan (harimbale), juga ada aktivitas penambangan galian C.
“Pemerintah daerah harusnya memprioritaskan pembangunan ruas Jalan Lahömi sebagai ibu Kota Kabupaten Nias Barat ini di Desa Sitölubanua karena di dalamnya terdapat aset daerah,”ujar mantan Camat Lahömi ini. [knc07w]