Home Sosok Apa & Siapa Penjahit Pakaian Muslim Mulai Kebanjiran Omzet

Penjahit Pakaian Muslim Mulai Kebanjiran Omzet

0
Penjahit Pakaian Muslim Mulai Kebanjiran Omzet
Pembeli mencari beberapa asesoris pakaian gamis di Toko Dillah. | Foto: Iman Jaya Lase

GUNUNGSITOLI, KABAR NIAS – Hari raya Idul Fitri 1434 Hijriyah tinggal menghitung hari. Permintaan busana muslim yang akan digunakan saat Lebaran semakin meningkat, Para penjahit pakaian di Kota Gunungsitoli pun ketiban rezeki dengan membanjirnya permintaan jasa jahit.

Dillah, salah seorang penjahit baju muslim di Jalan Karet, Kota Gunungsitoli, mengakui, Sabtu (27/6/2015), beberapa hari terakhir orderan jahitan meningkat hingga 80 persen dibandingkan dengan hari-hari biasa sehingga dirinya harus lembur.

Meskipun tetap banyak, orderan tahun lalu dirasakan Dillah lebih banyak. Menjelang Lebaran tahun lalu, Dillah harus memperkerjakan dua pekerja hingga lembur sampai tengah malam guna menyelesaikan orderan.

“Kalau untuk orderan sudah cukup banyak sejak dua pekan lalu. Namun, sangat berbeda dengan tahun lalu yang ordernya bisa tiga kali lipat, salah satu penyebabnya karena daya beli masyarakat yang rendah. Namun, bagaimanapun saya tetap bersyukur,” ujarnya.

Selain menerima orderan jasa jahit, Dillah juga melayani penjualan bahan-bahan (asesoris) untuk pakaian Lebaran dan asesoris lain, seperti resliting, kancing, benang, dan lapisan baju perempuan serta pria.

Dilla mengerjakan pesanan pakaian muslim. | Foto: Iman Jaya Lase
Dilla mengerjakan pesanan pakaian muslim. | Foto: Iman Jaya Lase

Untuk ongkos jahit pakaian muslim, Dillah membanderol paling murah Rp 150.000 per satu pasang pakaian. Adapun yang paling mahal itu mencapai hingga di atas Rp 300.000. Sementara rata-rata yang memberi orderan adalah kaum hawa yang meminta untuk menjahit pakaian muslim, seperti baju model gamis.

Puasa Lancar

Meski sedang menjalankan puasa, Dillah mengaku tidak terganggu dengan aktivitas menjahit  terlebih meningkatnya orderan jasa jahit dari masyarakat yang akan memeriahkan hari raya Idul Fitri 1434 Hijriyah yang tidak akan lama lagi.

“Setiap hari saya bisa menjahit paling banyak dua stel busana muslim dengan dibantu dua tenaga lepas yang bekerja di tempat usaha rumahan saya. Pekerjaan ini tidak sampai membuat puasa menjadi batal bahkan saya tidak merasakan keluhan sama sekali dengan aktivitas yang padat,” ujarnya. [MAN]

Baca juga:  Arus Mudik di Pelabuhan Angin Gunungsitoli Masih Normal

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.