GUNUNGSITOLI, KABAR NIAS — Mesin pembangkit listrik berkapasitas 7 megawatt, yang sedianya didaratkan di Bandara Binaka menggunakan pesawat Hercules dari Jakarta oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI), terpaksa dialihkan pendaratannya di Bandara Pinangsori, Sibolga. Hal itu karena pesawat Hercules tidak bisa mendarat di Bandara Binaka yang sedang direnovasi.
Komandan Kodim 0213/Nias Letkol Infanteri Luhut B Sidabariba mengatakan, guna mempercepat mesin itu tiba ke Nias, terpaksa didaratkan di Bandara Pinangsori, Kota Sibolga, yang selanjutnya diangkut melalui Dermaga Sibolga. Kemungkinan tiba pada Sabtu (9/4/2016) di Pelabuhan Angin Gunungsitoli.
“Terpaksa mendarat di Pinangsori, Sibolga. Landasan Bandara Binaka tidak bisa dipakai untuk pendaratan Hercules. Mesin itu sudah tiba di Sibolga dan esok pagi sampai di Nias,” kata Luhut kepada Kabar Nias, Jumat, di halaman Kantor PLN Nias Jl Gomo Kota Gunungsitoli, seusai menemani Kapolres Nias AKBP Bazawatö Zebua menerima pengunjuk rasa di Lapangan Merdeka terkait penanganan krisis listrik tersebut. (Baca: TNI Bantu Pengadaan Listrik di Pulau Nias)
Ribuan warga, Jumat, melakukan demonstrasi di Kota Gunungsitoli untuk mendesak PLN segera mengatasi krisis listrik di Pulau Nias yang padam sejak Jumat (1/4/2016). Akibat pemutusan sepihak yang dilakukan dua vendor yang bekerja sama dengan PLN, saat ini Pulau Nias mengalami krisis listrik sebesar 74,07 persen atau sekitar 20 megawatt (MW) dari total beban puncak yang mencapai 24 MW.
Luhut mengatakan, TNI senantiasa mengerahkan personel untuk membantu pihak PLN mengatasi masalah krisis listrik di Nias. Untuk itu, dia berharap kepada seluruh masyarakat kiranya dapat memahami dan bersabar serta tidak melakukan tindakan anarkistis dalam menyampaikan aspirasi.
Manajer PLN Wilayah Nias Kristianto Hendro Setiawan juga menyampaikan hal yang sama terkait mesin pembangkit tersebut. “Hercules hanya bisa mendarat di Bandara Pinangsori. Jadi, semoga segera tiba di Pulau Nias,” ujar Kristianto.
Seperti diketahui, Danrem 023 Kawal Samudra Kolonel Infantri Fachri, saat meninjau mesin pembangkit listrik tenaga diesel di Idanoi, menginformasikan bahwa TNI akan segera membawa mesin pembangkit listrik dari Jakarta berkapasitas 7 MW menggunakan pesawat Hercules.
Hingga kini, pemadaman listrik masih berlanjut di Pulau Nias. Meskipun demikian, PLN terus bekerja dan melakukan penanggulangan krisis dengan memasang berbagai genset yang didatangkan dari Pulau Nias.
Beberapa warga Kota Gunungsitoli yang dijumpai Kabar Nias meminta agar pemangku kepentingan dalam membuat pernyataan terkait krisis listrik ini tidak hanya sekadar pemanis kata.
“PLN jangan hanya memprioritaskan kantor pemerintahan. Masyarakat juga butuh penerangan. Sekarang banyak toko yang tutup. Saya melihat pejabat banyak yang mengeluarkan pendapat, tetapi tidak realita” kata narasumber yang meminta namanya tak perlu ditulis. [knc02]