GUNUNGSITOLI SELATAN — Warga Dusun I Hilimböwö Badalu, Desa Hiligara, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, kembali mengingatkan Kepala Desa Hiligara Bezisökhi Lase terkait hasil keputusan musyawarah desa untuk melanjutkan pembangunan jalan di Dusun I menuju jalan raya Nias Tengah di wilayah Hilimböwö Osala, Desa Madula.
Hal itu disampaikan warga Dusun I yang mengadakan gotong royong mandiri membersihkan jalan umum desa serta membersihkan jalur yang dilewati kabel listrik dari pohon-pohon yang mengganggu, Selasa (26/5/2020).
“Kami berharap Kepala Desa Hiligara tidak melupakan janji dan hasil keputusan dengan warga bahwa akan segera dibangun jalan beraspal tembus menuju Hilimböwö Osala dengan panjang sekitar 1 kilometer,” ujar Martinus Lase, warga Dusun I.
Martinus melanjutkan, “Kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli, kami berharap juga untuk tidak melewatkan lagi hasil musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) ini dengan berbagai alasan.”
Wali Kota Perhatikan
Saat Kabar Nias bertemu di kantornya beberapa waktu lalu, Wali Kota Gunungsitoli Lakhömizaro Zebua berjanji akan memperhatikan keluhan masyarakat Desa Hiligara yang ingin agar jalan desanya ke arah jalan provinsi di Hilimböwö Osala Desa Madula, bisa tembus dan diaspal.
“Kami akan segera memperhatikan keluhan masyarakat Dusun I Desa Hiligara,” kata Lakhömizaro kala itu.
Perlu diketahui, warga Dusun I Desa Hiligara sangat membutuhkan akses jalan tembus menuju jalan provinsi. Sebab, sebagian besar warga dusun I memiliki aktivitas dengan akses terdekat di jalan provinsi itu. Hal itu seperti untuk membeli kebutuhan pokok, menjual hasil kebun, dan kegiatan pendidikan hampir semua melalui jalan provinsi tersebut.
“Anak-anak di Dusun I Desa Hiligara rata-rata bersekolah di SD Delafiga Si’e dan juga di SMP Negeri Hiligodu yang keduanya berada di jalan provinsi tersebut. Kami sangat berharap agar jalan ini segera dibangun agar kami bisa menjalankan aktivitas kami seperti membeli kebutuhan pokok juga dekat. Selama ini jika ingin membeli kebutuhan rumah tangga harus memutar dulu melewati Ombölata baru ke Lölömboli lewat Simpang Faekhu baru menuju Hilimböwö Osala. Cukup jauh. Padahal, jika saja jalan itu tembus, jaraknya hanya sekitar 1 kilometer,” ujar Yulius Lase, salah seorang warga Dusun I. (Apose)