Saturday, April 20, 2024
BerandaKabar dari NiasNias SelatanIni Jawaban Hilarius Duha atas Pertanyaan Warganya

Ini Jawaban Hilarius Duha atas Pertanyaan Warganya

PELAYANAN PUBLIK

JAKARTA, KABAR NIAS — Ada tiga pertanyaan yang disampaikan warga kepada Bupati Nias Selatan Hilarius Duha lewat rubrik “Lapor Pak! Lapor Bu!” di Kabar Nias. Sejumlah pertanyaan masyarakat lainnya telah diteruskan kepada pejabat yang dituju, tetapi masih belum memberikan respons.

Berikut respons yang diberikan Bupati Nias Selatan Hilarius Duha (HD) saat bertemu Kabar Nias beberapa waktu lalu di Jakarta.

Yth. Pak HD. Kapan dibuat peraturan daerah untuk menetapkan Lagundri-Sorake sebagai tempat pariwisata daerah Nias. Mohon juga diangkat ke forum khusus tentang pengembangan pariwisata Lagundi-Sorake.

Pariwisata adalah salah satu perhatian utama kita yang harus kita benahi di Nias Selatan. Untuk Lagundri dan Sorake, kami akan segera dalam waktu dekat bertemu dengan para pihak di sana, masyarakat di sana, para pengelola penginapan, untuk berbicara khusus untuk pengembangan Lagundri dan Sorake.

Kita ingin ada penataan yang bagus sehingga tempat wisata ini bisa representatif sebagai tempat tujuan utama di Nias Selatan. Saya punya mimpi pinggir pantai dikosongkan. Penginapan kita pindah ke seberang jalan. Dengan demikian, pemandangannya bisa lebih luas dengan penataan yang rapi.

Saya minta tolong nanti dibuatkan dulu gambar rencana pembangunanannya. Kalau bisa dalam bentuk animasi. Dengan demikian, kita bisa lebih gampang melakukan pembangunan serta sosialisasi bahkan untuk bahan presentasi kepada calon investor. Tapi, saya butuh waktu bicara dulu kepada masyarakat setempat.

Rumah-rumah penginapan di Sorake dan di Lagundri itu kita buat dari kayu saja. Jangan dari beton. Desainnya agar dibuat. Bentuknya rumahnya panggung, kemudian kamarnya harus dibuat nyaman, ada AC, ada Wi-Fi. Dengan demikian, para wisatawan bisa betah berlama-lama

Di kedua wilayah itu, juga yang perlu kita pikirkan bagaimana sumber air bersih. Salah satu kemungkinannya adalah dengan mengebor air tanah. Saya rasa, kedalaman 30-60 meter kita dapat air bersih. Air ini nanti kita lihat, apakah baik untuk diminum. Jika tidak, untuk air minum para wisatawan kita sediakan air kemasan untuk sementara.

Terkait perda, itu akan segera kami lakukan. Itu salah satu program kami dalam Siwa Sanuwu Sihönö. Sementara ini kami masih sibuk membenahi organisasi pemerintahan, melakukan audit di berbagai perangkat daerah. Sambil jalan, kita akan wujudkan satu per satu. Masyarakat mohon bersabar dan terus memberikan dukungan yang positif bagi kemajuan Nias Selatan.

Soal laporan adanya oknum-oknum yang masih mengambil pasir di pantai Sorake dan Lagundri, saya sudah berkoordinasi dengan Polres Nias Selatan. Truk pengangkut pasir akan kita sita. Saya sedang memikirkan agar para penambang pasir ilegal itu kita beri pekerjaan. Kita akan mulai ada proyek-proyek pembangunan dalam beberapa waktu ke depan ini, semoga nanti mereka bisa ditampung di sana.

Baca juga:  Panwaslih Nias Selatan Diminta Usut Dugaan Kampanye Terselubung

Pak HD, Setiap kantor pemerintahan (kantor dinas), tolong pasang banner bertuliskan: “Melayani, Jujur, dan Sederhana” supaya setiap pegawai pemerintahan selalu diingatkan terkait tanggung jawab mereka untuk mewujudkan cita-cita Bapak dalam pemerintahan Nias Selatan.

Ya, terima kasih masukannya. Ini sudah kita pikirkan juga sejak awal. Nanti bentuknya kita ingin berupa banner yang sederhana, tulisannya terbaca jelas. Dipasang di depan pintu atau di ruangan depan kantor sehingga semua pegawai dan masyarakat bisa membaca tulisan itu. Harapan kita semangat “melayani, jujur, dan sederhana” itu dilaksanakan, tidak hanya slogan saja. Mungkin kita utamakan pada kantor-kantor yang memberikan layanan publik. Terutama sekolah-sekolah. Agar para pendidik dan anak didik bisa terbiasa dengan nilai-nilai ini.

Masalah saat ini adalah anggaran untuk itu sedang kita coba cari. Sebab, keuangan Nias Selatan ini sangat kritis. Terus terang, kami terus melakukan pengetatan. Setiap pencairan dana bahkan saya harus diberi tahu dulu baru bisa dicairkan.

Sudah lima bulan kami mengajar pak dan kami tidak jelas statusnya apakah guru bantu daerah atau guru honerer sekolah dan sampai sekarang kami belum menerima gaji atau honor padahal kami sudah menjalankan tugas kami sebagai guru. Mohon kepada bupati baru agar memperhatikan nasib kami sebagai guru karena hanya honor dan gaji kami yang diharapankan setiap bulan untuk membeli susu anak kami yang masih bayi dan sekaligus kebutuhan keluarga. Terima kasih sebelumnya pak.

Terkait GBD saya sedang minta Kepala Dinas Pendidikan untuk memberi saya data akurat tentang ini. Sampai kapan masa kontrak para GBD ini berakhir. Saya dengar mereka sudah berakhir Desember 2015. Meskipun begitu saya cek dulu. Saya ingin memastikan berapa orang GBD yang sebenar-benarnya. Sebab, saya tidak mau ada namanya sebagai GBD, tetapi sebenarnya tidak pernah menjalankan tugas sebagai GBD.

Pada dasarnya, kita harus melakukan penegakan aturan. Dan yang paling penting kebutuhan kita akan GBD seberapa banyak. Untuk itu, saya sudah minta Kepala Dinas Pendidikan untuk segera memberi saya data akurat ini. Daerah mana saja yang membutuhkan GBD, berapa orang setiap sekolah, nama sekolahnya apa. Nanti saya cross-check, benar enggak kebutuhannya seperti itu. Setelah itu beres, baru kita bisa lakukan eksekusi. Saya juga harus lihat lagi aturan soal GBD ini kalau tidak sesuai kita harus perbaiki.

Saya tidak mau lagi terjadi seperti yang GBD alami selama ini. Mereka tidak gajianlah dan berbagai kasus lainnya. Itu harus kita akhiri. Jadi, mohon sabar kita akan terus lakukan pembenahan.

Dalam Siwa Sanuwu Sihönö sudah tercantum tentang pendidikan ini, bahwa kita akan menjalankan pendidikan bermutu atau berkualitas di Nias Selatan. [knc01r]

RELATED ARTICLES

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments