Karena memiliki hobi di bidang tarik suara, Kepala SMP Negeri 4 Gunungsitoli Selatan, Kota Gunungsitoli, Mestika Telaumbanua begitu semangat dan aktif mempromosikan tiga siswanya yang memiliki talenta bernyanyi. Bagi dia, mempromosikan anak didiknya berprestasi sekaligus mengangkat nama sekolah yang baru saja didirikan pada 2015 itu.
“Sekolah kami beruntung punya murid yang punya talenta di bidang tarik suara. Kebetulan saya suka juga bernyanyi, jadilah saya memotivasi anak-anak ini untuk terus berlatih. Ketiga siswa kami itu adalah dari Farel Lase (kelas VII), Delon Jonathan Lase dan Rivaldo Lase (kelas VIII). Dulu ada kakak mereka, Hotman Lase, tetapi sudah lulus. Jika kuartet ini bernyanyi bareng, luar biasa. Suara mereka sangat bagus. Mereka bisa menyanyikan nada tinggi,” ujar Mestika. Hotman sekarang melanjutkan studi di SMK Hiligodu, Gunungsitoli Selatan.
Begitulah cuplikan percakapan Kabar Nias dengan Mestika Telaumbanua, beberapa waktu lalu. Video saat ketiga anak didiknya yang datang dari satu keluarga itu (sepupuan) ia tampilkan di akun jejaring sosial Facebook miliknya. Bagi dia, tiga anak didiknya itu perlu dibina dan didorong supaya bisa sukses. Bahkan, Mestika ingin sekali ada pihak yang bisa mensponsori ketiga anak didiknya untuk masuk dapur rekaman.
“Sekarang saja saya sudah cukup bangga, ketiga anak didik saya sering diundang bernyanyi di acara-acara penting. Nama sekolah kami jadi dikenal orang. Terakhir saat perayaan HUT ke-73 RI yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Gunungsitoli di Taman Ya’ahowu. Saya antar dan setia menonton penampilan mereka,” ujar Mestika.
Farel, Delon, dan Rivaldo—yang sering menamakan dirinya dengan Trio Solai—berasal dari sebuah dusun di Desa Hiligara, Gunungsitoli Selatan. Desa Hiligara adalah juga asal grup penyanyi Snada Trio yang kini lagu-lagu mereka banyak digandrungi masyarakat Nias. Saat tampil di Taman Ya’ahowu Trio Solai membawakan lagu Snada Trio.
https://www.facebook.com/apolonius/videos/10157754209046982/
“Saya senang dengan lagu-lagu Snada Trio dan ternyata kualitas suara Farel, Delon, dan Rivaldo tak jauh berbeda dengan suara senior mereka. Puji, Tuhan, senior mereka, Snada Trio, sekarang sudah mulai berkolaborasi dengan yunior mereka. Mereka latihan bersama sebelum tampil di Taman Ya’ahowu,” ujar Mestika, lulusan IKIP Gunungsitoli itu.
Dari penuturan Mestika, ketiga murid SMP Negeri 4 Gunungsitoli ini datang keluarga yang sangat sederhana. Orangtua mereka hanya petani, bekerja serabutan, bahkan penghasilan mereka dari hasil menggali batu. Delon adalah anak yatim. Ibunya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.
“Saya ingin sekali anak-anak bersuara emas ini bisa berhasil, termasuk dalam studi mereka hingga perguruan tinggi sehingga bisa menjadi berkat bagi keluarga mereka juga. Lase bersaudara ini termasuk siswa pintar. Mereka sangat pantas untuk diperjuangkan supaya bisa populer dan mendapat perhatian sehingga bisa lebih mengembangkan talenta yang mereka miliki,” ujarnya.
“Saya ingin sekali anak-anak bersuara emas ini bisa berhasil, termasuk dalam studi mereka hingga perguruan tinggi sehingga bisa menjadi berkat bagi keluarga mereka juga.”
Saat ditanya, apa saja yang dibutuhkan anak-anak ini? Menurut Mestika, uang sekolah tidak perlu karena gratis, tetapi peralatan sehari-sehari yang menunjang kegiatan belajar mereka mereka butuhkan. Namun, perhatian untuk masa depan mereka lebih sukses lagi perlu diupayakan.
“Paling mereka membutuhkan peralatan sekolah, sepatu tas, buku-buku, dan kebutuhan sehari-hari guna meringankan beban orangtua mereka. Tapi yang paling saya harapkan adalah anak-anak ini bisa bersekolah hingga ke perguruan tinggi. Saya percaya bahwa untuk mengubah nasib salah satunya lewat pendidikan yang baik. Saya juga percaya bahwa ada saja jalan Tuhan untuk membantu mereka yang punya potensi dan membutuhkan perhatian kita. Mungkin ada pihak pemerintah daerah, pihak akademisi, baik lembaga maupun perseorangan, yang membaca ini dan mau melihat bakat mereka dan tergerak untuk membantu, termasuk membawa mereka untuk rekaman. Itu sangat membantu,” ujar alumni SMA Negeri 3 Gunungsitoli lulusan tahun 1995 itu.
Mestika tidak menampik bahwa peralatan latihan bernyanyi untuk mengembangkan bakat Trio Solai ini sangat dibutuhkan. “Saya berharap senior mereka mau berlatih bersama sementara mereka belum memiliki peralatan sendiri sehingga penyanyi trio ini bisa terus berlatih secara rutin,” kata Mestika.
***
Saat ini, Trio Solai sering diundang bernyanyi kalau ada pesta pernikahan di sekitar desanya, Desa Hiligara, Gunungsitoli Selatan. Saat bernyanyi itu mereka biasanya dapat saweran.
“Saya sangat berterima kasih kepada Kabar Nias sudah berkenan menulis soal ini. Saya ingin mereka dapat populer, minimal di seluruh Kepulauan Nias dan bisa mengikuti lomba atau ajang yang lebih spektakuler. Studi mereka juga harus kelar. Pokoknya, kalau trio atau kuartet Lase bersaudara ini dibina, tak bisa kubilangin lagi dah, luar biasa, suaranya tinggi-tinggi,” kata Mestika antusias, Selasa (22/8/2018).
Metika tidak lupa mengundang siapa pun yang ingin tahu informasi lebih lanjut soal murid-muridnya ini bisa datang langsung ke SMP Negeri 4 Lölömboli, Gunungsitoli Selatan. Rutenya, jika dari Kota Gunungsitoli melewati simpang Faekhu (Km 7) kemudian ambil arah ke Ombölata Simenari.
“Bisa tanya warga setempat jika sudah tiba di Desa Lölömboli letak sekolah kami, sekitar 4 km dari simpang Faekhu,” ujar Mestika.