GUNUNGSITOLI, KABAR NIAS — Karena bermanfaat bagi kesehatan, masyarakat Kota Gunungsitoli diimbau mengonsumsi ikan lebih banyak. Saat ini, konsumi ikan setiap warga baru sekitar seperempat kilogram per hari. Padahal, Pulau Nias yang dikelilingi laut merupakan penghasil ikan yang cukup besar.
Hal ini disampaikan Wali Kota Gunungsitoli Lakhömizaro saat menghadiri Festival Bahari Nusantara Nasional yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDI Perjuangan) Kota Gunungsitoli di tempat pelelangan ikan (TPI) atau dekat muara Sungai Nou, Kota Gunungsitoli, Minggu (8/5/2016). Acara ini sebagai rangkaian kegiatan memperingati Hari Ulang Tahun Ke-43 PDI Perjuangan.
“Diperkirakan, setiap hari rata-rata masyarakat mengonsumsi ikan seperempat kilogram untuk satu orang. Kalau dikalikan dengan jumlah masyarakat Kota Gunungsitoli sekitar 600 kilogram setiap hari. Ini mesti ditingkatkan karena makan ikan membuat semakin kuat dan pintar,” ujar Lakhömizaro yang ditemani oleh Wakil Wali Kota Gunungsitoli Sowa’a Laoli.
Wali Kota yang akrab disapa Ama Marta itu menambahkan, cara penangkapan ikan oleh nelayan Gunungsitoli masih banyak yang dilakukan secara tradisional. Untuk itu, pihaknya akan menyediakan peralatan modern melalui pembahasan APBD tahun 2017. Diharapkan, lewat penyediaan peralatan itu, ada peningkatan pendapatan per kapita masyarakat dan kebutuhan ikan yang dikonsumsi tersedia.
Manfaat Mengonsumsi Ikan
Di tempat berbeda, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Nias dr Fatolosa Panjaitan mengatakan, ada 8 manfaat mengonsumsi ikan, yaitu kesehatan kardiovaskular, menurunkan tekanan darah, menurunkan berat badan, menekan risiko kanker, meningkatkan fungsi otak, melawan peradangan, menyehatkan mata dan perawatan kulit.
“Asam lemak Omega 3 yang terkandung dalam daging ikan dapat menyehatkan jantung, arteri serta vena yang membentuk sistem kardiovaskular. Menurunkan gagal jantung dengan akumulasi trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) serta mencegah pembekuan darah,” ujarnya.
Menurut studi Harvard dari School of Publik Health, kata Fatolosa, makan sampai dua porsi ikan setiap minggu dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung tiga kali lipat. Sementara penelitian Universitas of Georgia, minyak ikan dengan DHA membantu menghentikan konversi prasel lemak ke dalam sel lemak untuk mengurangi penumpukan secara keseluruhan.
Minyak ikan memiliki sifat anti-inflamasi untuk mengurangi peradangan dalam darah dan jaringan. Omega 3, khususnya EPA, banyak ditemukan dalam minyak ikan. Ini berfungsi mengurangi radang sendi, prostatitis (radang prostat) dan sistitis (radang kandung kemih).
“Lebih baik banyak makan daging ikan dibanding makan daging ternak,” kata Fatolosa melalui pesan singkatnya kepada Kabar Nias. [knc02w]
Betul itu, bebas kolestrol, lebih sehat dari pada niowuru