GUNUNGSITOLI, KABAR NIAS — Pemerintah Kota Gunungsitoli menyatakan serius menangani permasalahan sampah di wilayahnya. Salah satu bukti komitmen pemerintah tersebut dengan pencanangan gotong royong setiap hari Jumat. Untuk mewujudkan kota yang bersih, kepada semua warga Kota Gunungsitoli, tanpa kecuali, diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Demikian disampaikan oleh Lakhömizaro Zebua saat memimpin langsung kegiatan gotong royong bersama warga di Kota Gunungsitoli, Jumat (29/4/2016).
“Saya imbau kepada semua masyarakat Kota Gunungsitoli, apa pun latar belakang dan status kita, baik penghuni maupun yang berkunjung di Kota Gunungsitoli, jangan lagi sekali-sekali membuang sampah sembarangan. Mari kita jadikan Kota Gunungsitoli menjadi kota yang bersih. Biasakan budaya malu jika membuang sampah sembarangan,” ujar Lakhömizaro.
Dalam kesempatan itu, ia juga meminta pegawai Dinas Tata Ruang Permukiman Kota Gunungsitoli untuk selalu sigap dan bekerja sebaik-baiknya sehingga bisa memastikan setiap parit di Kota Gunungsitoli tidak dipenuhi sampah.
“Jangan pernah mengeluh melayani masyarakat. Lihatlah ini, hampir seluruh parit ini ditutupi sampah. Agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, segera siapkan tempat sampah sekitar pasar ini,” ujar Lakhömizaro kepada salah satu pegawai Tarukim Kota Gunungsitoli sambil ikut mengangkat sampah dari parit di depan Pasar Nou.
Buang Sampah pada Tempatnya
Pantauan Kabar Nias, hampir seluruh parit atau selokan di sekitar Pasar Nou dipenuhi dengan sampah berupa plastik bekas dan barang sisa dari para pedagang. Tidak ada tempat sampah yang disiapkan oleh pemerintah di sepanjang jalan serta di dalam pasar.
Saat Lakhömizaro mengangkat sampah dari parit menggunakan sekop, para petugas kebersihan segera turut membantu. Sementara beberapa pejabat SKPD terlihat hanya asyik melihat dan menonton. Kemudian, satu per satu pedagang dijumpai Lakhömizaro untuk diberi arahan agar tidak membuang sampah sembarangan.
“Saya berharap mulai hari ini Ibu tidak lagi membuang sisa jualan di dalam parit ini,” ujar Lakhömizaro kepada seorang pedagang. Pedagang itu pun berjanji membuang sampah pada tempatnya.
Lakhömizaro menilai selama ini pegawai yang bertanggung jawab di bidang kebersihan kota lalai menangani dan jarang terjung langsung untuk melihat kondisi masyarakat. “Dalam 100 hari pertama target kita, Kota Gunungsitoli bebas dari sampah sampai seterusnya. Ini pasti bisa kita lakukan dengan bantuan semua pihak,” ujarnya.
Libatkan Seluruh Masyarakat
Pencanangan 100 hari kerja pasangan Lakhömizaro-Sowa’a dimulai dengan gotong royong yang melibatkan semua elemen masyarakat yang dibagi dalam beberapa titik. Mulai dari Mudik, Kelurahan Ilir, Kelurahan Pasar, Lapangan Merdeka dan beberapa titik lainnya. Mahasiswa STIE Pembnas Nias ikut serta dalam program bersih-bersih ini. Tampak juga petugas Polres Nias yang dipimpin langsung oleh Kepala Polres Nias AKBP Bazawatö Zebua ikut dalam Jumat bersih.
“Kami tetapkan, mulai sekarang, setiap hari Jumat sebagai hari Jumat bersih,” kata Lakhömizaro.
Ketua STIE Pembangunan Nasional Fatolosa Hulu yang turut bergotong-royong mengatakan pihaknya bersedia mengarahkan mahasiswa bekerja sama untuk menjadikan Kota Gunungsitoli menjadi kota asri dan hijau, ramah anak, dan lingkungan. [knc02w]