TELUKDALAM, KABAR NIAS — Kepala Desa Hilisatarö Arinata Sarumaha, Rabu (23/12/2015) siang, mengamuk di kantor Keuangan Kabupaten Nias Selatan, Jalan Saönigaho Km 1, Telukdalam, NIas Selatan. Ia mempertanyakan alokasi dana desa (ADD) tahap kedua yang tak kunjung dicairkan Pemerintah Kabupaten Nias Selatan. Mereka meminta agar sebelum Natal, ADD sudah dicairkan. Namun, bagian Keuangan meminta kepala desa bersabar.
Arinata yang mendatangi kantor Keuangan mengendarai sepeda motor langsung berteriak dan ingin bertemu dengan Bendahara Umum Daerah (BUD) Nias Selatan Peterson Zamili.
“Mana Kepala BUD? Kapan dicairkan dana ADD. Kami ini dikejar-kejar tukang dan pemilik menagih harga bahan bangunan yang belum terbayarkan,” ujar Arinata.
Pantauan Kabar Nias, sekitar satu jam Arinata berteriak-teriak dan membuat para PNS kaget dan berkerumun menonton aksi protes yang dilakukan Arinata. Tak lama berselang, seorang yang mengaku pekerja pada proyek ADD juga datang ke kantor keuangan melakukan hal yang sama dengan Arinata, mempertanyakan dana yang belum cair meski menjelang akhir tahun.
“ADD yang dikucurkan pemerintah pusat dikatakan harus selesai akhir tahun ini. Namun, yang terjadi di Nias Selatan masih tahap I, sekitar 40 persen. Padahal, dikatakan sudah harus cair 100 persen,” ujarnya.
Mereka pun menuding bagian keuangan main-main dengan dana ADD. Kepala desa dan para pekerja meminta dana tersebut harus dibayar sebelum Natal.
Tak seorang pun pejabat di Dinas Keuangan yang menemui kedua warga tersebut, termasuk Piterson.
“Saya sudah berapa kali datang di kantor Keuangan ini dan setiap kali saya datang, mereka hanya mengatakan ‘sabar dan sabar’, tetapi sampai hari belum ada realisasi, sementara sudah mau akhir tahun,” ungkap Arinata.
Sementara itu, saat Kabar Nias mengonfirmasi hal ini, Kepala BUD Peterson Zamili melalui layanan pesan singkat (SMS) meminta semua pihak bersabar dulu. “Kita semua supaya bersabar,” jawabnya singkat. [knc04w]