BerandaHeadline NewsBudidaya Cabai dan Bawang 2023 di Nisel tepat Sasaran, Berikut Capainnya

Budidaya Cabai dan Bawang 2023 di Nisel tepat Sasaran, Berikut Capainnya

Teluk Dalam, Kabar Nias – Pemerintah Kabupaten Nias Selatan melalui Dinas Pertanian melakukan budidaya cabai besar dan bawang merah dengan anggaran sebesar Rp 1.292.900.560 pada tahun 2023.

Budidaya cabai dengan biaya sebesar Rp 783.384.933 yang dikelola oleh 10 kelompok tani yang tersebar di beberapa Kecamatan seperti di Toma 3 kelompok diantaranya Kelompok Tani MAWAR Desa Hilinamoniha, Kecamatan Gomo 2 kelompok, Kecamatan Lolowau 2 kelompok, Kecamatan Maniomolo 2 kelompok, Kecamatan Teluk Dalam 1 kelompok.

“Dana sebesar 783 juta itu sesuai nilai kontrak pada pengadaan bibit cabe dan termasuk di dalamnya 24 item pendukung seperti pupuk urea, pupuk KCL, pupuk organik, pestisida, kompos dan beberapa sarana produksi lainnya, sebesar Rp. 783.384.933”, papar Kepala Dinas Pertanian Norododo Sarumaha yang didampingi Sekdin Sozisokhi Laia saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (11/7/2024)

Sementara pengadaan bibit bawang dengan anggaran sebesar Rp 509.515.627 termasuk 19 item pendukung sarana produksi lainnya. Sehingga total pengadaan benih cabai dan bawang tersebut sebesar Rp 1.292.900.560 termasuk PPn dan PPh sebesar 11,5%.

“Anggaran sebesar Rp. 1.292.900.560 bukan hanya pengadaan bibit cabai dan bibit bawang. Namun sejumlah item dan beberapa sarana produksi lainnya, satu paket, sehingga orang melihat besar padahal disitu sudah termasuk PPn dan PPh serta keuntungan kontraktor”, kata Norododo Sarumaha.

Untuk hasil produksi yang dicapai pada pengadaan bibit cabai ini mencapai 5,04 ton. Dimana satu kali panen bisa mencapai 252 kg oleh satu kelompok tani dan bahkan sejauh ini ada yang mencapai 20 kali panen.

Seperti kelompok tani Mawar di Desa Hilinaminiha Kecamatan Toma sejauh ini telah melakukan 32 kali panen, dalam seminggu 2 kali panen dan sekali panen mencapai 90 kg.

Baca juga:  Pemprovsu : Kejuaraan Surfing Internasional Nias Pro Merupakan Kejuaraan Resmi Yang Diakui Dunia

“Kadang mereka bilang kok gak nampak hasil panen caranya tidak dipasarkan di Teluk Dalam, karena mereka ini kadang menjualnya ke Kecamatan lain bahkan ada yang menjual ke luar Nias Selatan seperti di Gunungsitoli dan Nias Barat”, ujarnya.

Sementara pada petani bawang, bila ada, beberapa kelompok petani bawang memang mengalami kekurangan hasil produksi akibat cuaca yang tidak mendukung akibat curah hujan yang panjang pada saat musim tanam. Sehingga bawang ketika sudah memasuki tahap pengumbian membusuk karena terendam air.

Pada kesempatan ini, Ia juga mengungkapkan bahwa pada tahun anggaran 2024 ini, pengadaan bibit cabai dan bawang tidak dilakukan lagi, lebih ke arah jalan usaha tani. Selain itu juga ada pengadaan benih jagung, sebesar Rp 40 juta.

Dan untuk pembangunan jalan usaha tani ini tersebar di 15 lokasi. Sementara untuk di 10 lokasi dalam waktu dekat akan diproses pengadaannya, sementara yang lainnya menunggu P-APBD karena ada perubahan nomenklatur terkait lokasi kegiatan tersebut.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments