Wednesday, April 24, 2024
BerandaKanalPendidikanOtawa Institute Adakan "Workshop" Pendekatan PAIKEM, 7 Oktober

Otawa Institute Adakan “Workshop” Pendekatan PAIKEM, 7 Oktober

KEPENDIDIKAN

GUNUNGSITOLI IDANOI, KABAR NIAS ā€“ Lembaga Pendidikan Masyarakat (LPM) Otawa Institute menilai pelaksanaan kurikulum di Kota Gunungsitoli masih amburadul, ada yang menggunakan Kurikulum 2013 (K13) dan ada pula yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006. Untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan sumber daya pengajar dirasa perlu pelaksanaan workshop pembelajaran berdasarkan pendekatan Paikem.

Hal ini disampaikan Fatizƶndra Harefa, Ketua Badan Pendiri LPM Otawa Institute, di aula Nusa Lima dalam sebuah acara diskusi Pandangan Otawa Institute terhadap Pelaksanaan Pendidikan di Kota Gunungsitoli, Minggu (25/9/2016).

ā€œDari hasil pengamatan kami, pelaksanaan kurikulum di Kota Gunungsitoli tidak merata. Ada yang menggunakan K13 dan ada juga KTSP. Selain itu, SDM Ā pengajar juga perlu ditingkatkan,ā€ kata Fatizƶndra.

Mantan Direktur PDAM Tirta Umbu itu memaparkan, sistem pembelajaran pendekatan Paikem meliputi pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dengan demikian, tenaga pengajar mesti dibekali. Akhir-akhir ini, kebanyakan siswa menganggap belajar di sekolah sebagai momok yang menakutkan, bukan hal yang menyenangkan menyalurkan bakat dan minat.

Untuk itu, lelaki yang akrab disapa Ama Mosi Harefa itu mengimbau kepada semuaĀ guru, dosen, pelaku pendidikan nonformal, dan masyarakat pemerhati pendidikan untuk mengikuti acara dimaksud yang sudah didukung Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli melalui surat rekomendasi Nomor 421/3142-KPMP/2016.

Ditambahkan Pimpinan Pengurus Otawa Institute Lutherman Harefa, workshopĀ tersebut diselenggarakan pada 7Ā OktoberĀ 2016 di gedung Gereja BNKP Mada, Jl Kalimbungƶ No 18, Desa Sifalaete Tabaloho, Kota Gunungsitoli. Peserta akan mendapat seminar kit, snack, hanya dengan investasi Rp 130.000.

ā€œDari hasil diskusi dengan Kadis Pendidikan Kota Gunungsitoli, nilai sertifikat itu sebesar 0,19,” kata Luther.

Bertindak sebagai narasumber pada workshopĀ tersebut adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli Faoziduhu Telaumbanua dengan topik “Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Kualitas Tenaga Pendidik” dan Henoki Waruwu, Rektor IKIP Gunungsitoli, yang membahas “Penerapan Pembelajaran dengan Pendekatan PAIKEM”. Adapun sebagaiĀ pembanding anggota DPRD Kota Gunungsitoli dan Asiyanti Saidah Tanjung, alumni University of Japan, Jepang. [knc02w]

RELATED ARTICLES

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments