Home Featured Palembang Segera Miliki Sistem Pengolahan Limbah Domestik

Palembang Segera Miliki Sistem Pengolahan Limbah Domestik

0
Palembang Segera Miliki Sistem Pengolahan Limbah Domestik

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya mengembangkan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Pembangunan SPALD-T Kota Palembang merupakan bagian dari program Palembang City Sewerage Project (PCSP) yang dilaksanakan melalui kolaborasi pendanaan antara Pemerintah Australia, Kementerian PUPR, Pemprov Sumatera Selatan, dan Pemkot Palembang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, lewat rilis pers yang dikirimkan kepada media, Selasa (7/2/2023), berharap dengan dikembangkannya IPAL skala perkotaan, pencemaran badan air akibat air limbah domestik yang tidak terolah dapat dicegah, serta memberikan nilai tambah berupa air bersih untuk penyiraman taman-taman dan ruang publik kota.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan program PCSP diharapkan membawa manfaat yang baik untuk penanganan sanitasi bagi masyarakat Sumatera Selatan, dan Kota Palembang pada khususnya.

“Gagasan ini sudah dibuat sejak lama, saya berharap apa yang sudah kita rencanakan dapat bermafaat untuk masyarakat Palembang dan Sumatera Selatan agar hidup sehat dan tidak ada stunting. Semoga di tahun 2023 ini bisa segera beroperasi dan siap untuk diresmikan,” kata Diana Kusumastuti.

Instalasi pengolahan air limbah domestik (IPALD) yang dibangun melalui kegiatan PCSP ini berada di Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni, dengan luas lahan 5,9 hektar. IPALD tersebut dibangun secara bertahap dengan total kapasitas mencapai 20.300 meter kubik/hari. Diharapkan instalasi pengolahan limbah ini dapat memberikan manfaat sampai dengan 21.700 Sambungan Rumah (SR). Selain itu, pengembangan jaringan air limbah dilaksanakan oleh Pemkot Palembang, Pemprov Sumatera Selatan, serta Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.

Adapun lingkup pekerjaan Ditjen Cipta Karya sendiri terdiri atas paket B1 – Pressurized pipe A (Transmisi Utama) yang telah selesai pekerjaannya serta paket B2 A-Jaringan pipa utama dan retrikulasi (subcatchment 2) dan paket B2 B – Jaringan pipa utama dan retrikulasi (subcatchment 4) yang ditargetkan selesai pada Juni 2023. Pengembangan IPALD ini mengadopsi teknologi Anaerobic Baffled Reactor (ABR), Biological Trickling Filter (BTF), dan Nitrifying Trickling Filter (NTF). (*)

Baca juga:  Suara Mulai Masuk Lagi, HD-Sanolo Balik Pimpin Perolehan Suara

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.