GUNUNGSITOLI, KABAR NIAS – Pemerintah Kota Gunungsitoli melalui Dinas Kesahatan menargetkan seluruh warga miskin di Kota Gunungsitoli diintegrasi sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional melalui program Kartu Indonesia Sehat BPJS Kesehatan akan selesai hingga 2019 mendatang. Hingga saat ini, 85,78 persen atau 12 ribu warga kurang mampu sudah dikafer sebagi peserta JKN-KIS.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli, Wilser Juliadi Napitupulu kepada sejumlah wartawan saat menyambut program BPJS Kesehatan dalam memperluas kanal pelayanan bagi peserta JKN-KIS, Jalan Karet Kota Gunungsitoli, Senin (15/5/2017).
“Kami bangga dan bahagia karena BPJS Kesehatan sudah mengembangkan pelayanan. kami targetkan seluruh warga Kota Gunungsitoli yang kurang mampu sudah terkafer sebagai peserta JKN-KIS hingga 2019 mendatang sesuai yang diamanahkan Undang-undang.” Ujar Wilser
Upaya mencover penduduk miskin sudah menjadi kewajiban pemerintah khususnya pemerintah daerah kota gunungsitoli. “Hal ini telah menjadi visi dan misi pimpinan daerah kota gunungsitoli dibawah kepemimpinan Lakhomizaro Zebua dan Sowa’a Laoli.” Tegas dia
Untuk penanganan sementara, lanjut Wilser, pemerintah Kota sudah membentuk Jamkesda dan sudah kerja sama dengan BPJS Kesehatan sehingga kesehatan masyarakat bisa terjamin melalui program ini.
“Kami akan menyiapkan anggaran untuk pendaftaran masyarakat yang tidak mampu sebagai peserta JKN-KIS. Mudah-mudahan tahun ini selesai.” Kata dia
Wilser memberitahukan, masyarakat yang tidak memiliki nomor induk kependudukan (NIK) menjadi kendala dalam upaya Pemerintah Kota Gunungsitoli dalam mengkafer warga miskin dalam JKN-KIS. Kendati begitu, pihaknya akan berupaya membuka program untuk melengkapi data masyarakat.
“Kendala yang kami hadapi adalah masyarakat tidak memiliki NIK. Untuk menangani persoalan ini, kami akan berupaya membuka progaram hingga ke Kecamatan dan Kelurahan/Desa untuk melengkapi data mayarakat.” Jelas dia