GUNUNGSITOLI, KABAR NIAS — Meskipun angka korban tewas akibat kecelakaan pada 2015 cenderung menurun dibandingkan tahun sebelumnya, semua pihak diminta untuk berperan aktif untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Orangtua dan pihak sekolah mesti berperan aktif agar angka korban karena kecelakan bisa ditekan.
Demikian disampaikan Paur Humas Polres Nias Aiptu Osiduhugö Daeli kepada Kabar Nias di ruang kerjanya di Mapolres Nias, Jl Melati Kota Gunugsitoli, Sabtu (6/2/2016).
Tahun 2014 sebanyak 48 orang dan tahun 2015 sebanyak 44 orang. Faktor utama kecelakaan adalah kelalaian, terutama remaja, yang mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan tanpa memperhatikan keselamatan jiwa mereka.
“Faktor utama kecelakaan di jalan raya adalah kelalaian pengendara, terutama remaja yang ugal-ugalan,” ujar Osiduhugö.
Untuk itu, menurut Osiduhugö, pihaknya selain memberikan sosialisasi berkendaraan sesuai aturan, orang tua juga semestinya menjadi garda terdepan bagi anak-anak mereka, terutama yang masih remaja, agar tidak mengizinkan mengendarai kendaraan bermotor. Kemudian, menurut dia, pihak sekolah juga mesti melaksanakan penyuluhan.
“Utamakan keselamatan daripada kecepatan,” kata Osiduhugö.
Data yang diterima Kabar Nias yang dirilis Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Nias Zulhajri, pada 2014 jumlah kecelakaan yang terjadi di wilayah hukum Polres Nias—Kabupaten Nias, Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias Barat dan Kabupaten Nias Utara—113 kasus, sedangkan tahun 2015 hanya 100 kasus.
Korban tewas, 2014 sebanyak 48 orang dan 2015 44 orang. Yang luka berat (LB), 2014 sebanyak 29 orang 2015 31 orang dan luka ringan (LR) 2014 167 orang, sedangkan 2015 sebanyak 144 orang. Kerugian materi untuk 2014 diperkirakan Rp 115.500.000 dan 2015 Rp 123.400.000.
Upaya yang dilakukan Polres Nias, kata Osiduhugö, untuk menekan angka kecelakaan ini, antara lain menyosialisasikan di sekolah-sekolah terkait berkendara sesuai aturan, menggunakan media sosial, dialog di RRI Gunungsitoli, serta memasang spanduk.
Dari pengamatan Kabar Nias, beberapa isi spanduk cukup menarik seperti pernah dipasang di Jl Diponegoro eks terminal lama Kelurahan Ilir Gunungsitoli. Spanduk itu antara lain bertuliskan pesan, “Jangan Jadikan Jalan sebagai Mesin Pembunuh Keluargamu”. Dan di Km 2, dekat Gereja BNKP Denninger, terpampang spanduk dengan tulisan “Jatuh di Aspal Tak Seindah Jatuh Cinta”. [knc02w]