TELUKDALAM, KABAR NIAS — Untuk memaksimalkan hasil panen padi dan mengantisipasi musim kemarau, setiap areal persawahan di Nias Selatan akan dibangun sistem irigasi. Pemerintah Kabupaten Nias Selatan akan menganggarkan biaya pembangunan irigasi ini.
Demikian disampaikan Bupati Nias Selatan Hilarius Duha saat bersama unsur muspida Nias Selatan melakukan panen raya padi di Desa Hililaza, Kecamatan Telukdalam, Kamis (8/6/2017).
“Seperti yang kita ketahui bersama, hasil panen padi saat ini memang masih belum memuaskan. Hal itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor alam, misalnya curah hujan yang sedikit, apa lagi saat ini musim kemarau sehingga hasil panennya agak berkurang,” kata Hilarius, yang dikenal dengan inisial HD, kepada sejumlah wartawan di lokasi panen padi bersama.
Untuk mengantisipasi musim kemarau, kata HD, pihaknya akan segera mengalokasikan dana untuk pembangunan irigasi di setiap area persawahan.
“Kami akan anggarkan dana pembangunan irigasi guna mengantisipasi musim kemarau yang berkepanjangan. Dengan adanya irigasi, kebutuhan air setiap persawahan bisa tercukupi dan hasil panen akan lebih maksimal,” kata HD.
Pada panen raya yang merupakan hasil kerja Kelompok Tani Umbu dengan luas lahan lebih kurang 1,5 hektar tersebut turut hadir Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Nias Selatan, Plt Kadis Pertanian, Plt Kadis Ketahanan Pangan, Pabung TNI AD, Danramil Telukdalam, Plt Kadis PMD dan masyarakat Kelompok Tani Umbu Desa Hililaza, Telukdalam.
Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Nias Selatan saat ini sedang giat-giatnya memajukan bidang pertanian—selain juga bidang Pariwisata—untuk mewujudkan swasembada pangan bagi masyarakatnya sesuai cita-cita Pemerintahan HD-Sanolo yang tertuang dalam Siwa Sanuwu Sihönö. Pemkab Nias Selatan lewat BUMD, Dinas Pertanian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dan dinas terkait lainnya mendorong dan mengimbau masyarakat bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan kosong.
Berbagai tanaman pangan telah dihasilkan dan dipasok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal. “Saat panen cabai sekitar Rp 600 kg dan kacang panjang beberapa waktu lalu, hanya dalam beberapa jam langsung habis. Artinya, kita sementara targetkan untuk kebutuhan masyarakat Nias Selatan saja dulu,” ujar salah satu pengurus BUMD Nias Selatan. BUMD Nias Selatan akan mendampingi warga dan sedapat mungkin akan mendistribusikan hasil panen di pasar lokal.
Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Nias Selatan telah menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk bisa memajukan pertanian di Nias Selatan, termasuk penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti irigasi. [knc05w]