Oleh Teti, E-mail: meordinary.teti@gmail.com
Pekerjaan: Pekerja Harian di Sebuah Lembaga Sosial
LUAHA LARAGA, GUNUNGSITOLI SELATAN — “Sorgum ini tumbuh subur di sini (Nias), pun ditebang, nanti tunasnya akan tumbuh lebih banyak. Ke depan ini kami sedang berusaha menginisiasi pemanfaatan biji sorgum ini sebagai bahan makanan pengganti bagi masyarakat.” – Alexius A. Telaumbanua (Staf Building Community Resiliency Program YCPSE Keuskupan Sibolga)
Meski kultur tanah sedikit berbeda, sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) yang dihijrahkan dari Flores oleh Pastor Mikael To (Direktur Yayasan Caritas PSE) itu pun akhirnya berhasil nongol juga di tanah Nias. Tepatnya di lahan pertanian Yayasan Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Sibolga (YCPSE Keuskupan Sibolga), Km 9 Desa Luaha Laraga, Kecamatan Gunungsitoli Selatan.
Sorgum yang mirip tanaman jagung ini merupakan bahan makanan pengganti nasi di daerah Flores, kampung halaman Pastor Mikael. Tanaman yang juga masuk dalam famili Poaceae ini adalah tanaman serbaguna yang selain sebagai sumber pangan, juga dapat digunakan sebagai pakan ternak, dan bahan baku industri.
Potensi terbesar sorgum ada di bagian biji. Berdasarkan penelitian Universitas Gadjah Mada (UGM) dan rilis Kementerian Kesehatan, kandungan gizinya sangat mumpuni. Nilai proteinnya 11 g per 100 g, jauh lebih tinggi ketimbang beras dan jagung yang hanya 6,8 g dan 8,7 g. Begitu juga dengan kalsium dan karbohidrat, masing-masing mencapai 28 mg dan 73 g per 100 g. Selain itu, diketahui sorgum juga kaya serat dan mengandung gluten rendah.
Keunggulan sorgum terletak pada daya adaptasinya yang luas, toleran terhadap kekeringan, produktivitas tinggi, dan lebih tahan terhadap hama dan penyakit dibandingkan dengan tanaman pangan lainnya. Selain itu, sorgum dapat ditanam secara monokultur ataupun tumpangsari dan memiliki kemampuan tumbuh kembali setelah dipanen atau disebut ratun sehingga akan mengurangi biaya produksi.
Uji coba penanaman sorgum yang cukup berhasil oleh tim YCPSE Keuskupan Sibolga di lahan agraria milliknya memberikan cetusan ide untuk mengembangkan pembudidayaan tanaman ini di Nias dan akan mencoba melakukan pengolahan sorgum menjadi berbagai sumber pangan maupun pakan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Nias.
Semoga.
Anda ingin menulis Jurnalisme Warga? Klik disini • Penyangkalan Jurnalisme Warga