TELUKDALAM, KABAR NIAS — Keluarga pasien kecewa dan mengeluh atas buruknya penanganan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lukas Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan. Kekecewaan keluarga pasien tersebut lantaran pelayanan perawat dan dokter yang dinilai tidak serius bahkan melakukan pembiaran terhadap pasien darurat.
Hal itu dikatakan salah seorang kakak kandung pasien yang dirawat inap di ruang isolasi RSUD Lukas Teluk dalam lantaran menderita muntah darah, Sabsidar Tafönaö. Menurut Sabsidar, adiknya yang menderita muntah darah dibiarkan oleh perawat dengan alasan takut jika penyakit pasien tertularkan.
“Kami sangat kecewa dengan pelayanan perawat dan dokter di sini. Adik saya dibiarkan muntah darah tanpa ditangani perawat dengan alasan takut jika penyakit yang adik saya derita tertular sama mereka. Mereka bilang, tak ada masker di sini,” ujar Sabsidar saat ditemui di ruang isolasi RSUD Lukas, Jalan RA Kartini Kelurahan Pasar Kecamatan Telukdalam, Minggu (11/9/2015).
Sabsidar memberi tahu, ketersediaan obat di RSUD Lukas Telukdalam sangat minim. Selain itu, pasokan air bersih juga tidak ada di rumah sakit ini.
“Saya semakin kecewa ketika saya mengambil obat di apotek di sini atas resep dokter, tetapi obat tidak ada. Sudah habis katanya. Saya terpaksa membeli di luar obat itu. Air bersih juga tidak ada di kamar mandi di sini. Belum lagi dengan lampu listrik di kamar mandi yang tidak berfungsi. Kami benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, rumah kami jauh dari sini, kami juga tak punya uang,” kata Sabsidar
Kepada Kabar Nias, salah seorang perawat di RSUD Lukas yang enggan menyebutkan identitasnya mengatakan, ketersediaan obat dan masker di RSUD Lukas sangat terbatas. “Di sini sudah 3 hari tidak ada masker bang. Kami sudah sampaikan kepada kepala ruangan kami, tetapi hingga saat ini belum ada juga. Makanya kami takut menangani pasien yang menderita penyakit yang dapat tertularkan tanpa masker. Begitu juga dengan obat sangat terbatas. Ya, terpaksa keluarga pasien beli di luar. Kami hanya melaksanakan tugas sesuai dengan fasilitas yang ada,” ujarnya.
Manajemen Membantah
Direktur RSUD Lukas Telukdalam melalui Kepala Seksi Keperawatan, Kristalina Dakhi, membantah informasi tersebut. Menurut dia, ketersediaan obat untuk pasien yang dirawat di RSUD Lukas serta masker dan alat perawat lainnya selalu ada. “Pelayanan pasti terpenuhi. Obat pasien yang dirawat di sini juga selalu tersedia. Informasi itu tidak benar. Belum pernah ada laporan yang sampai kepada kami seperti itu. Sampai sekarang tak ada masalah,” ujar Kristalina saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/9/2015).
Ditanya soal ketersediaan air bersih, Kristalina mengatakan, habisnya air bersih karena putusnya aliran air bersih dari PDAM Tirtanadi. Penampung air bersih yang telah tersedia tidak dapat menyuplai kebutuhan di RSUD Lukas. “Itu akibat putusnya aliran air bersih dari PDAM. Penampungan air bersih tidak dapat menyuplai kebutuhan air di sini,” ujarnya tanpa memberi tahu langkah apa yang diambil untuk mengatasi persoalan ini.