GUNUNGSITOLI, KABAR NIAS — Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Gunungsitoli mengakui bahwa hingga kini masih belum menyerahkan Anggaran Pendapatan Belanja (APB) IKIP tahun akademik 2015/2016. Pernyataan Purek I Amin Otoni Harefa, yang menyatakan sebaliknya sudah menyerahkan APB ke Yaperti Nias, dinilai hanya bersifat pembelaan di hadapan mahasiswa yang tengah melaksanakan unjuk rasa.
Hal ini dikatakan Rektor IKIP Gunungsitoli Bezisökhi Laoli kepada Kabar Nias di ruang kerjanya di IKIP Gunungsitoli Jl Yos Sudarso, beberapa waktu lalu, menanggapi pernyataan Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Nias (Yaperti) Nias Firman Yanus Larosa.
“Kami belum menyerahkan APB 2015 IKIP kepada Yaperti Nias. Dana yang melebihi Rp 2 miliar itu masih tahap penggodokan di tingkat pimpinan. Kemungkinan, minggu pertama Oktober 2015 baru diserahkan,” ujar Bezisökhi.
Ditegaskan Bezisöökhi, terhambatnya pengajuan APB itu adalah karena kendala di internal mereka. Sejumlah pemimpin unit terlambat menyerahkan usulan program dan dana kepada pimpinan. Anggaran sebesar itu digunakan untuk biaya rutin, gaji dosen, pengadaan alat tulis kantor (ATK), pemeliharaan, dan penambahan fasilitas kampus.
“Prosedur pengajuan APB, dimulai dari usulan setiap unit kerja, kemudian diteruskan kepada pimpinan, lalu rapat senat, dan baru diserahkan kepada Yaperti Nias. Yang selesai baru tingkatan rapat pimpinan. Minggu ini rapat senat,” kata Bezisökhi.
Mahasiswa Baru
Diinformasikan Bezisökhi, tahun akademik 2015/2016 jumlah mahasiswwa yang mereka terima sebanyak 404 orang jalur reguler dan transfer sebanyak 14 orang. Besarnya uang kuliah setiap tahun untuk satu mahasiswa sebesar Rp 2,3 juta dan uang pengembangan selama 5 tahun sebesar Rp 1,49 juta.
Jadi, mahasiswa yang sudah membayar uang kuliah untuk semester I sebanyak 400 orang senilai Rp 460.000.000 lalu uang pengembangan sebesar Rp 622.820.000. Uang ini belum termasuk uang kuliah mahasiswa lama.
Seperti diberitakan Kabar Nias sebelumnya, Pembantu Rektor I IKIP Gunungsitoli Amin Otoni Harefa saat menanggapi desakan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di dalam kampus (28/9/2015) untuk pengadaan fasilitas kendalanya Yaperti Nias masih belum menyetujui APB IKIP Gunungsitoli tahun akademik 2015/2016.
Hal ini dibantah oleh Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Nias Firman Yanus Larosa yang juga sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Nias bahwa pihaknya bukan memperhambat pengesahan melainkan pimpinan IKIP yang masih belum menyerahkan APB dimaksud.
“Sudah tiga kali Yaperti menyurati IKIP agar segera menyerahkan APB, namun, sampai sekarang belum diserahkan” ujar Firman Yanus (Baca: Yaperti Nias Belum Terima APB IKIP Gunungsitoli). [knc02w]