GUNUNGSITOLI, KABAR NIAS – Kabut asap yang semakin pekat di wilayah Kota Gunungsitoli cukup mengganggu aktivitas masyarakat. Seketika tim pasangan calon Wali Kota Gunungsitoli-Wakil Wali Kota Lakhömizaro Zebua-Sowa’a Laoli (LASO) mengambil inisiatif untuk membantu warga dengan membagikan masker kepada pengendara di sekitar Lapangan Merdeka Gunungsitoli, Sabtu (19/9/2015).
Pengamatan Kabar Nias, calon Wakil Wali Kota Gunungsitoli Sowa’a Laoli turut membagikan masker tersebut. Masyarakat berharap kegiatan semacam ini tidak hanya sekadar pencitraan semata untuk memanfaatkan momentum, tetapi datang dari ketulusan membantu warga.
Kepada Kabar Nias, Sowa’a mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian mereka kepada seluruh warga Kota Gunungsitoli. “Ini bentuk kepedulian saja. Dalam hal-hal seperti inilah warga harus kita bantu. Kita harus hadir saat warga mendapatkan kesulitan,” ujarnya.
Hingga Sabtu sore, menurut Sowa’a, masker yang sudah dibagikan kepada warga mencapai 7.000 lembar. “Ini terus kami bagikan beberapa hari ke depan,” ujar Sowa’a.
Beberapa warga yang ditemui Kabar Nias mengaku senang dengan gerakan itu dan terbantu dengan adanya masker.
Seperti diberitakan Kabar Nias, sejak Sabtu pagi, wilayah Pulau Nias diselimuti asap tebal yang diduga merupakan asap kiriman dari lahan yang terbakar di Pulau Sumatera. Kepekatan asap ini mengakibatkan semua penerbangan dari Bandara Kualanamu ke Bandara Binaka ditunda.
Pantauan Kabar Nias, sejumlah warga Kota Gunungsitoli mulai mengeluhkan keberadaan asap. Banyak warga juga memperbarui status mereka yang mengabarkan keberadaan kabut asap lewat foto.
“Saya seorang pegawai di Kota Gunungsitoli, tetapi jangan tulis nama saya. Baguslah kegiatan semacam ini. Memberi bantuan kepada warga. Tapi baiknya ini tidak hanya sekadar pencitraan saja. Kiranya jika menjadi wali kota benar-benar memperhatikan masyarakat,” ujar narasumber Kabar Nias yang mengaku penduduk Iraonogeba, Kota Gunungsitoli.
Lanjut ibu itu, di tengah sibuknya kandidat kepala daerah menyosialisasikan diri. Berbagai cara untuk mengambil hati masyarakat. Walau demikian, masyarakat akan tahu kegiatan pencitraan atau benar-benar bentuk kepedulian.
Sementara itu, warga lain, Iskar Telaumbanua, mengatakan, kabut asap sudah mulai terasa dua hari ini dan penglihatan mulai terganggu serta pernapasan. “Kabut asap ini cukup mengganggu. Mata perih, napas sesak dan pemandangan terganggu”.
BPBD Kota Gunungsitoli hingga Sabtu sore, masih belum terlihat turun untuk membantu masyarakat terkait kabut asap ini. Kepala BPBD Kota Gunungsitoli Soziduhu Lömbu mengatakan kepada Kabar Nias bahwa pihaknya belum bisa bertindak karena masih berkoodinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Gunungsitoli.
Sejumlah warga meminta BPBD untuk sebaiknya tidak menunggu dulu BMKG karena asap sudah jelas-jelas mengganggu warga.
“Kami telah menyiapkan masker untuk segera dibagikan kepada masyarakat jika kabut asap ini sudah mengancam kesehatan,” ujar Soziduhu kepada Kabar Nias, Sabtu (19/9/2015) lewat telepon seluler (Baca Asap Kembali “Singgahi” Pulau Nias, Warga Mengeluh Sesak Nafas).
BPBD Kota Gunungsitoli meminta warga segera melapor jika mengalami sesak atau perih mata akibat kabut asap. [knc02w]