Oleh Fa’edöna J. Sarumaha
Lokasi: Pulau Tello, Nias Selatan
Aroma dan temperatur politik kian menyengat di awal Juli ini dan akan terus berlanjut mungkin hingga akhir tahun. Pemujaan dan hujatan akan silih berganti, pujian dan cemoohan terus bergulir sementara dukungan dan penolakan terus juga mengalir.
Para elite terus “bergendang” membiarkan rakyat mabuk dan trus “berdendang” dari irama gendang yang memang tak bersuara. Gesekan di tingkat pemilih kian rentan, perpecahan mengancam di mana-mana, demokrasi sudah tak berarti lagi karena perbedaan berarti berlawanan.
Inilah realitas politik yang tak bisa dimungkiri. Inilah praktik yang selalu mengalahkan teori tentang ilmu komunikasi dan politik.
Untuk itu, saya mengajak kita semua untuk bisa lebih damai dan terbuka dengan perbedaan karena kebersamaan tidak akan pernah indah jika dipaksakan.
Identitas kita bukan pada nomor urut psangan jagoan kita. Identitas kita bukan pada warna bendera parpol pengusung jagoan kita. Identitas kita adalah kebebasan dengan etika dan kesantunan. Identitas kita adalah perbedaan tanpa permusuhan. Identas kita adalah persamaan tanpa paksaan.
Selamat malam.
Salam anak kepulauan.
Anda ingin menulis Jurnalisme Warga? Klik disini
Mungkin maksudnya adalah … kebebasan yang beretika.