Atraksi Maluaya pada Pembukaan Festival Ya’ahowu Nias 2018 Viral

FESTIVAL YA'AHOWU NIAS 2018

0
473

TELUKDALAM, KABAR NIAS — Atraksi tari perang kolosal yang diperagakan oleh 600 saluaya (penari perang) pada upacara pembukaan Festival Ya’ahowu Nias 2018 di Lapangan Orurusa, Telukdalam, Nias Selatan, Jumat (17/11/2018) terus menjadi pembicaraan di masyarakat.

Bahkan, penampilan tarian spektakuler itu dianggap layak ditampilkan pada perhelatan olahrga internasional, seperti pembukaan Asian Games, SEA Games atau PON.

“Saya benar-benar merinding. Tolong dong penampilan spektakuler itu diusulkan agar ditampilkan di kancah nasional, seperti pembukaan Asian Games, atau SEA Games dan PON. Saya baru menyaksikan penampilan yang luar biasa ini. Jempol untuk panitia. Saya bangga menjadi bagian dari Nias,” kata Widya, asal Pulau Tello, yang kini berdomisili di Jakarta.

Hal yang sama disampaikan San Po, yang juga asal Pulau Tello. “Ayo dong bilang sama pemerintah daerah agar mengupayakan para penari perang itu tampil di tingkat nasional. Biaya pasti bisa diatasi jika dilakukan bersama-sama, kapan lagi,” kata San Po sangat bersemangat, saat bertemu Kabar Nias di Hotel Yonas, Sabtu (18/11/2018).

Tidak hanya itu, komentar positif juga datang dari para netizen yang menyaksikan atraksi itu lewat siaran langsung di platform media sosial, seperti Facebook. “Sangat salut kepada panitia, terutama kepada para penari yang pasti telah bersusah payah berlatih sebelum tampil pada hari-H. Hormat kepada Pak Dasa Manaö, panglima perang yang terlihat all out menyemangati para prajuritnya sehingga menghasilkan atraksi yang keren,” ujar salah seorang netizen.

“Keren sekali. Saya sampai merinding saat menontonnya di Live Facebook,” ujar Evan Zebua.

Pada pembukaan Festival Ya’ahowu Nias 2018 itu, selain menampilkan tarian kolosal faluaya dengan melibatkan 600 penari, juga ditampilkan lompat batu maraton oleh 100 pelompat batu.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, yang membuka acara itu, terlihat kagum menyaksikan penampilan kolosal itu. Selesai atraksi, Gubernur langsung turun ke tengah para saluaya. Spontan, para saluaya pun menandu sang gubernur dan diarak keliling Lapangan Orurusa.

Baca juga:  Membangun Pulau Nias dengan Konsep "Nias Raya"

Setiap daerah pada pembukaan festival itu menampilkan tim penari dengan diiringi musik khas Nias, seperti lagia, doli-doli, aramba, faritia, dan göndra.

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.