SORAKE, KABAR NIAS — Tiga belas finalis Putri Pariwisata Kepulauan Nias menikmati keindahan Pantai Sorake sambil melakukan sesi pemotretan, Minggu (18/11/2018). Pada hari yang sama, mereka juga mengunjungi Desa Bawömataluo, Fanayama, Nias Selatan.
Tiga anggota dewan juri, yaitu Esther Glorian Telaumbanua, desainer Oki Zendratö, dan putri Sumatera Utara Vivian Sabrina bersama panitia mendampingi para finalis.
“Selain sesi foto, di Sorake dan di Bawömataluo, para finalis juga diberi waktu untuk menyatu dengan masyarakat. Sekalian biar para juri memberikan penilaian,” ujar Marthin Sarumaha, salah satu panitia, Minggu pagi.
Di Sorake, para finalis sempat bermain voli pantai dan bercengkerama dengan pemain turnamen voli pantai dan warga pengunjung. Setelah puas bermain voli, mereka juga mengeksplorasi keindahan Pantai Sorake dengan berswafoto atau foto bersama.
Sementara di Bawömataluo, para kontestan menikmati berbagai atraksi yang ditampilkan oleh para warga setempat, mulai dari feta batu, tari fabölösi, tari bagoa, dan juga atraksi fahombo batu.
Salah seorang kontestan asal Nias Selatan memberi penjelasan kepada rekan-rekannya tentang keberasaan Omo Sebua Nifolasara, yang pada waktu bersamaan sedang digunakan untuk Orahu pariwisata dengan warga setempat yang dihadiri oleh Wakil Bupati Nias Selatan Sozanolo Nduru.
Seperti diketahui pada hari yang sama, Wakil Bupati Nias Selatan Sozanolo Ndruru yang juga Ketua Umum Panitia Festival Ya’ahowu Nias (2018) menerima sertifikat penetapan Desa Bawömataluo Penyerahan sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional dari Direktur Kepercayaan dan Tradisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Penetapan pemenang Putri Pariwisata Kepulauan Nias akan diselenggarakan pada Senin (19/11/2018) malam. Esther Glorian Telaumbanua berharap, Putri Pariwisata Kepulauan Nias yang terpilih akan menjadi duta pariwisata Nias ke dunia luar sehingga para calon wisatawan yang datang ke Nias bisa mendapatkan informasi yang benar soal Nias.
