Webinar: Strategi Menangkap Peluang di Perguruan Tinggi

0
578

JAKARTA, KABARNIAS.COM – Putra-putri Nias yang saat ini sedang duduk di bangku kelas XII sekolah menengah atas/sederajat perlu memikirkan untuk menentukan perguruan tinggi mana yang akan dituju. Selain itu, berbagai peluang beasiswa juga tersedia untuk putra-putri Nias yang memiliki keinginan tinggi belajar dan memiliki hambatan soal pembiayaan.

Demikian benang merah diskusi webinar Nias Forum for Development (NFD) yang digelar pada Sabtu, 30 Januari 2021 pukul 14.00–17.00 WIB. Kegiatan webinar sehari bersama anak-anak kelas XII SMA/SMK se-Kepulauan Nias ini dihadiri oleh para anggota NFD, antara lain Dr. Sun Theo C.L Ndruru, M.Si; Dr. Marinus Waruwu, M.Pd; Polinus Laia, MA; Jane O. Gulo, ST; Citra Laoly, M.Pd; Idam Putriyani Waruwu, S.Pd; Jenis Jaya Waruwu, S.Mn; Yofan Tahamano Deo Harita, ST; dr. Rizky Telaumbanua; Abdiel Belva Y Zebua, S. Tr.Sos; Oscar Halawa, S. Ars; Iman Zandroto, M.Th. Inisiator Nias Forum for Development adalah Polinus Laia, MA.

Webinar NDF 1
Tangkapan layan peserta webinar NFD. —Dokumentasi NFD

NFD adalah singkatan dari Nias Forum For Development. Ini merupakan perkumpulan anak-anak muda Nias, baik yang berdomisili di Kepulauan Nias maupun Diaspora Nias dari berbagai macam latar belakang pendidikan, profesi, dan daerah. Mereka memiliki visi dan tujuan yang sama mengangkat isu-isu menyangkut Nias Development. NFD dibentuk untuk mendorong diskusi yang bersifat akademis, yang pada akhirnya menggalinya melalui riset-riset.

Untuk menindaklanjuti visi tersebut, NFD menyelenggarakan webinar dengan tema “Strategi Menangkap Kesempatan di Perguruan Tinggi”. Tema ini dianggap penting mengingat pada Juni 2021, anak-anak kelas XII SMA/SMK di Kepulauan Nias akan menamatkan sekolah. Mereka perlu dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi melalui pemberian wawasan guna memilih program studi yang sesuai dengan minat, bakat, dan peluang untuk mendapatkan beasiswa. Tema webinar NFD dibagi dalam dua topik yang sangat menarik. Topik pertama adalah “Strategi Menentukan Pilihan Program Studi di Perguruan Tinggi”. Narasumber topik pertama adalah Jane O. Gulo, ST. Seorang mahasiswi yang mendapatkan beasiswa studi S-2 di Jepang. Topik kedua adalah “Strategi Mendapatkan Beasiswa di Perguruan Tinggi”. Narasumber topik kedua adalah Polinus Laia, MA. Seorang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa studi S-3 di Inggris.

Tangkapan layar peserta webinar melalui aplikasi Zoom. Semua peserta webinar adalah siswa kelas akhir sekolah menengah atas/sederajat. –Dokumentasi NFD

Menurut koordinator kegiatan webinar Dr. Sun Theo C. L Ndruru, M.Si, tema ini dipilih karena berdasarkan pengamatannya, saat ini masih banyak siswa di Kepulauan Nias yang belum bisa menentukan pilihan bidang apa kelak yang mau dipilih di perguruan tinggi. Selain itu, pendanaan menjadi faktor yang sangat krusial dalam rangka memastikan mereka untuk melanjutkan studi ataupun tidak. Kedua hal inilah yang coba dibukakan aksesnya melalui informasi jalur masuk dan beasiswa di perguruan tinggi.

Acara webinar dipandu dengan meriah oleh Citra Laoly, M.Pd dan menghadirkan moderator Idam Putriyani Waruwu, S.Pd dan Dr. Sun Theo C.L Ndruru, M.Si. Acara diawali dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan opening speech dari Dr. Marinus Waruwu, M.Pd sebagai perwakilan NFD. Selain memperkenalkan satu per satu pengurus NFD, Marinus mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran peserta pada webinar pertama ini. Tak lupa juga memberikan pesan motivasi kepada 60-an peserta dari berbagai sekolah SMA/SMK di Kepulauan Nias. Menurut dia, ada lima kunci keberhasilan hidup yaitu menemukan panggilan hidup, bersikap positif dan optimistis dalam segala hal, membuat strategi, berani bertindak mewujudkan strategi dan memiliki hidup rohani yang baik.

Baca juga:  Papua Dukung Perjuangan Provinsi Kepulauan Nias
Tangkapan layar peserta webinar NFD. –Dokumentasi NFD

Pada sesi pertama, Jane Gulö memulai materinya dengan pertanyaan pengantar kepada peserta, mengapa kuliah penting? Menurut dia, kuliah penting karena untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan dan wawasan (hard skill), membentuk soft skill, memperluas koneksi dan standar untuk melamar pekerjaan. Pada tingkat pendidikan tinggi, ada tiga kategori, yaitu pendidikan akademik (S-1, S-2, S-3), Pendidikan vokasi (Diploma I, Diploma IV, ahli pratama, ahli muda), Pendidikan profesi (dapat diambil setelah selesai sarjana). Pendidikan akademik terbagi dalam beragam jurusan, antara lain Agama, Humaniora, Sosial, Alam, Formal. Pendidikan vokasi berkaitan dengan keahlian terapan. Sementara pendidikan profesi berkaitan dengan keahlian khusus.

Hasrat kuat

Selain itu, Jane yang berasal dari daerah Nias Barat ini secara terperinci memaparkan kepada peserta jalur masuk kuliah ke perguruan tinggi, menentukan prodi berdasarkan minat dan bakat yang didukung dengan riset sederhana terkait peluang pekerjaan pada masa depan. Menurut Jane, memilih jurusan itu bukan karena paksaan melainkan karena passion atau hasrat atau keinginan yang kuat dari dalam diri sendiri. Karena itu, passion harus dikenali dengan menemukan potensi diri. Riset pekerjaan dilakukan dengan proaktif bertanya kepada kakak-kakak perihal jurusan yang mau dituju. Karena itu, untuk memilih jurusan tertentu di perguruan tinggi perlu memiliki prestasi akademik yang baik.

Pada sesi kedua, Polinus Laia mengingatkan peserta bahwa umumnya siswa yang menerima beasiswa karena dua alasan, yaitu prestasi akademik/nonakademik dan intervensi finansial bagi yang memiliki semangat belajar yang tinggi, namun memiliki hambatan secara ekonomi. Dalam konteks Indonesia, beasiswa tidak berbicara siapa yang miskin dan siapa yang kaya. Beasiswa diberikan kepada orang yang mau belajar, memiliki motivasi tinggi untuk meningkatkan prestasi akademik.

Ada beragam jenis beasiswa yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak dari Kepulauan Nias. Jenis beasiswa tersebut berasal dari pemerintah pusat dan daerah, antara lain Kartu Indonesia Pintar (KIP), Bidik Misi, Beasiswa Pemerintah Daerah, Beasiswa dari Universitas Swasta, Beasiswa PPA-BBM, dan beberapa beasiswa dari perusahaan ataupun Yayasan seperti Tanoto Foundation, Bank Indonesia, BRI, BCA, Djarum, Astra, Toyota Astra, Oikumene PGI, tandas Polinus yang berasal dari Nias Selatan ini.

Pada sesi diskusi peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan. Pertanyaan peserta seputar jurusan apa yang cocok untuk masa depan, mendapatkan beasiswa, dan masih banyak lagi. Narasumber dan pengurus NFD bahu-membahu memberikan pencerahan kepada peserta. Peserta sangat puas dengan jawaban-jawaban yang diberikan.

Kegiatan webinar ditutup pada pukul 17.00 WIB. Polinus mengucapkan banyak terima kasih atas kerja sama dan kolaborasi yang luar biasa dari tim NFD sehingga kegiatan webinar berjalan sukses. Semoga ke depan NFD semakin dirasakan kehadirannya oleh masyarakat Kepulauan Nias. (*/Tim NFD)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.