Bakal calon bupati dan calon wakil bupati Christian Zebua dan Anofuli Lase yang memiliki program khusus dan terukur untuk membangun Kabupaten Nias jika kelak dipercaya oleh masyarakat pada Pilkada 2020 ini menjadi perbincangan di masyarakat. Mereka menanti gebrakan dua putra terbaik kepulauan Nias ini untuk membangun Kabupaten Nias. Christ-Full, dalam berbagai kesempatan, menempatkan desa sebagai sentral pembangunan.
Christian Zebua dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa pembangunan yang dimulai dari desa yang akan ia usung bersama Anofuli Lase merupakan program nasional yang sudah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, yakni membangun dari desa.
Selain itu, Christian menegaskan, bahwa untuk mewujudkan pembangunan dari desa ini, salah satu faktor utamanya adalah sektor ekonomi. “Kami harus memastikan roda ekonomi masyarakat maju dengan melakukan pemberdayaan dan pendampingan pada badan usaha milik desa (bumdes) di setiap desa yang bersinergi dengan badan usaha milik daerah (BUMD) di kabupaten. Kami yakinkan bahwa kami akan menempatkan tenaga-tenaga profesional untuk menjalankan program ini. Keterampilan usaha keluarga atau masyarakat kami siapkan melalui pelatihan-pelatihan di balai latihan kerja (BLK) yang nantinya kita akan bentuk,” ujar Christian.
Jadi, kata Christian, prioritas pembangunan di Kabupaten Nias mesti dimulai dari desa.
Lima Program Unggulan
Ketika ditanya apa yang akan dilakukan kelak jika mendapatkan kepercayaan dari masyarakat di Kabupaten Nias, Christian mengatakan, setidaknya ada lima program kerja utama/unggulan yang akan dilakukan oleh Christ-Full.
Pertama, kata Christian, memperhatikan kualitas pendidikan. Khusus putra-putri Kabupaten Nias akan disekolahkan di perguruan tinggi milik kabupaten Nias secara gratis. Pendidikan salah satu faktor yang menunjang Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Kedua, kualitas pelayanan kepada masyarakat harus dijaga, bebas dari korupsi dan filosofinya melayani. Pegawai pemerintah bukan untuk dilayani.
Ke depan, setiap kepala dusun, yang mengerti langsung warganya, harus dilibatkan dalam pendataan, termasuk mendata ulang setiap warga di dusunnya masing-masing. “Dengan demikian, apa pun program yang terkait masyarakat datanya pasti akurat. Kita tidak ingin terulang lagi seperti yang terjadi, misalnya, pada saat pembagian bantuan sosial saat pandemi Covid-19, di mana banyak warga di Kabupaten Nias yang seharusnya berhak, tetapi kenyataanya mereka tidak menerima bantuan. Kita harus berubah. Itulah makna slogan Nias Baru,” kata Anofuli Lase menambahkan.
Ketiga, penciptaan lapangan kerja dan membina serta memajukan usaha mikro kecil menengah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Keempat, sektor pertanian, peternakan, kelautan, dan pariwisata serta pembangunan infrastruktur jalan dan listrik terus dikembangkan dan diupayakan dengan terobosan-terobosan yang kreatif dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Dengan demikian, apa pun program yang terkait masyarakat datanya pasti akurat. Kita tidak ingin terulang lagi seperti yang terjadi, misalnya, pada saat pembagian bantuan sosial saat pandemi Covid-19, di mana banyak warga di Kabupaten Nias yang seharusnya berhak, tetapi kenyataanya mereka tidak menerima bantuan. Kita harus berubah. Itulah makna slogan Nias Baru,” kata Anofuli Lase menambahkan.
“Untuk infrastrukur, kami titik beratkan pada aksesbilitas dan konektivitas dengan memprogramkan setiap kecamatan disiapkan ekskavator untuk buka jalan sekaligus membantu petani buka lahan pertanian menuju keunggulan di bidang ketahanan pangan,” kata Christian
Kelima, hal yang tidak kalah penting, yakni sektor kesehatan. Kami akan memberi perhatian khusus dalam pelayanan cepat di bidang kesehatan. Hal-hal yang sifatnya pencegahan perlu dilakukan serta puskesmas sebagai garda terdepan harus dimaksimalkan pelayanannya,” urai Christian Zebua.
Dari kelima program kerja ini, kata Christian, semua bermuara pada pemajuan desa yang menjadi sentral dan prioritas. “Pangkalan data pembangunan harus melibatkan desa sebagai pelaksana langsung di lapangan. Lewat kondisi desa secara riil itulah pembangunan dilaksanakan. Tidak lagi berdasarkan asumsi atau karena preferensi subyektif pemimpin daerah,” kata Christian.
Mantan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Papua itu juga mengatakan bahwa setiap program harus terencana secara baik dan sangat terukur.
Seperti diketahui, pemerintah memutuskan untuk tetap melaksanakan pilkada serentak 2020 pada 9 Desember 2020. Tahapan pelaksanaannya mulai digelar pada 15 Juni 2020.