Home Kabar dari Nias Nias Selatan Mahasiswa Asal Nias Selatan Diminta Tinggalkan Asrama Unpri

Mahasiswa Asal Nias Selatan Diminta Tinggalkan Asrama Unpri

6

TELUKDALAM, KABAR NIAS — Akibat tidak dibayarnya utang terhadap pihak kampus, sejumlah mahasiswa Nias Selatan di Universitas Prima Indonesia (Unpri) yang dibiayai pemerintah dikeluarkan dari asrama. Adapun utang yang belum dibayarkan, yaitu uang pendaftaran, uang asrama selama 8 bulan, dan uang simester. Hal ini telah diberi tahu kepada Kadis Kesehatan Nias Selatan, sebagai dinas yang bertanggung jawab, tetapi tidak ada respons.

Hal ini disampaikan oleh salah seorang mahasiswa Nias Selatan yang kuliah di Unpri Jurusan Keperatan Yasozatulö Hulu, kepada Kabar Nias, saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (16/5/2016).

“Kami dikeluarkan dari asrama karena utang pemerintah daerah, dalam hal ini Kepala Dinas Kesehatan, belum membayarkan kepada pihak Yayasan Unpri. Kami yang dikeluarkan hanya yang dikirim pada tahun 2015 sebanyak 100 orang,” ungkap Yasozatulö.

Dijelaskan Yasozatulö, sebelumnya, pihak yayasan telah memanggil mereka pada Jumat (13/5/2016) pukul 14.00. “Kami dikumpulkan khususnya mahasiswa yang dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Nias Selatan dan menjelaskan bahwa sudah hampir 8 bulan kami telah belajar di kampus Unpri, tetapi pemerintah belum juga membayarkan kewajiban kalian di kampus,” ujarnya.

Yasozatulö menambahkan, setelah mereka dikumpulkan dan diberi tahu akan dikeluarkan dari asrama, kejadian tersebut langsung diberi tahu kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan. “Kami disuruh untuk bertahan oleh Kepala Dinas Kesehatan Nias Selatan Murniati Dachi di asrama sampai mereka datang di kampus. Pada hari Minggu (15/5/2016) sekitar pukul 12.00, kami dikumpulkan kembali dan langsung dikeluarkan dari asrama,” ujarnya.

Telantar

Mahasiswa yang dibiayai Pemerintah Kabupaten Nias Selatan yang di keluarkan dari asrama oleh pihak Unpri merasa ditelantarkan dan tidak dipedulikan. “Kami merasa ditelantarkan oleh pemerintah karena sampai saat ini baik dari Dinas Kesehatan sebagai pemerintah daerah dan DPRD Nias Selatan tidak menanyakan keberadaan kami setelah kami dikeluarkan dari asrama,” kata Yasozatulö.

Baca juga:  1.000 Personel Polri dan TNI Disiagakan di Nias Selatan
photo_2016-05-16_23-16-001
Rincianbiayapendidikanmahasiswa Nias Selatan di Unpri. —Foto: DokumentasimahasiswaUnpri

Para mahasiswa berharap, permasalahan yang mereka alami segera dicarikan solusi oleh pihak Pemerintah Kabupaten Nias Selatan. “Kami berharap permasalahan yang sedang kami alami dapat mempunyai solusi yang baik tanpa adanya pihak yang dirugikan baik kami sebagai mahasiswa sebagai penerima manfaat biaya siswa dari pemerintah Nias Selatan maupun pihak yayasan Unpri. Cukuplah anak USBM yang telantar, jangan lagi kami ditelantarkan,” ujarnya.

Dari hasil penelusuran Kabar Nias, lebih kurang Rp 23 miliar utang Pemerintah Kabupaten Nias Selatan, dalam hal ini Dinas Kesehatan, kepada pihak Yayasan Unpri. Hingga berita ini ditayangkan Kepala Dinas Kesehatan belum bisa dihubungi. [kcn05w]

6 COMMENTS

  1. Saya pikir, pemerintahan sekarang harus mengaudit semua program pendidikan gratis ini. Untuk kasus di Unpri, Medan, dicari jalan keluar bagaimana para mahasiswa tetap kuliah.

    • Saya dengar ptt akan di hapuskan untuk menutupi biaya pendidikan mahasiswa dimedan. Seharusnya para pttd yg sudah bekerja sebagai TKS bbrp bulan ini tidak boleh di terlantarkan juga. Harus dicari jalan keluar tanpa harus mengorbankan org lain. Padahal kalau di lihat di puskesmas maupun rumah sakit yg rajin itu tks/ ex-ptt dan yg pemalas tingkat dewa itu pegawai negeri yg sok berkuasa dan sok hebat, apalagi kapusnya weleh weleh

  2. mau nyalahin siapa klo sudah begini?.. mari kita salahin duitnya saja ;D
    korban PHP mantan2 segebua mbawa mege ba tobali fokho hogo lua-lua.

  3. Kalau memang pemerintah baru sekarang hebat silahkan lanjutkan pendidikan gratis tersebut. Karena pendidikan gratis ini memang berguna untuk membangun bangsa… Kalau dihentikan berarti pemerintah baru tidak sanggup memberikan pendidikan gratis dan sengaja menghentikan pendidikan gratis supaya masyarakat menganggap pemerintah lama yang salah…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.