Junirawati Zebua, Perempuan Pertama Jabat Presiden Mahasiswa STIE Pembnas Nias

3
4267
Junirawati Zebua

GUNUNGSITOLI, KABAR NIAS — Junirawati Zebua (22) terpilih menjadi Presiden Mahasiswa STIE Pembnas Nias 2015/2016—menggantikan presiden sebelumnya, Hasab Limar Gea—pada pemilihan secara demokratis dan dilantik pada 17 Juni 2015. Junirawati adalah perempuan pertama yang menjadi pemimpin organisasi mahasiswa itu STIE Pembanas Nias berdiri pada 1982.

Dalam masa kepemimpinanannya, mahasiswa semester VI Manajemen ini bertekad melakukan sejumlah perubahan di lingkungan STIE Pembnas Nias dengan memimpin teman-temannya memberikan masukan terhadap berbagai kebijakan dan kondisi kampus dan berusaha mencari solusi atas berbagai permasalahan yang ada.

”Sejak tahun 1982, ketika STIE ini berdiri, kaum perempuan tidak pernah menjadi pemimpin mahasiswa, baru kali ini ada perempuan menjadi presiden mahasiswa. Ini bukan merupakan kemenangan pribadi saya melainkan kemenangan semua pihak, terutama kaum hawa yang tidak ingin ada pembedaan perlakuan karena jender,” kata mahasiswi jurusan Manajemen ini saat menyampaikan pidatonya sesaat setelah dilantik.

Junirawati pun langsung menginisiasi perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi kemahasiswaan di STIE Pembanas Nias. Salah satu program kerjanya adalah pembuatan pondok di sekitar kampus yang bisa dimanfaatkan untuk ruang berinteraksi dan berdiskusi bagi sesama mahasiswa. Ia juga berjanji akan terus memperjuangkan inspirasi mahasiswa.

Saat pidato, Junirawati mempertanyakan soal kondisi fasilitas kampus mereka yang kurang memadai. Ia meminta pihak kampus bisa segera melakukan pembenahan agar mahasiswa bisa semakin giat dalam perkuliahan. Ia juga menyetir jam kerja pegawai kampus yang rata-rata hanya 4 jam dalam sehari.

”Setiap tahun mahasiswa membayar uang pembangunan, tetapi fasilitas di kampus kita ini tidak memadai, misalnya bangku yang selalu kurang. Setiap hari Sabtu, proses kuliah satu hari penuh dan kursi yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah. Selain itu, pelayanan pegawai BAAK dan BAU rata-rata 4 jam sehari. Untuk itu, kita usulkan agar sarana dan prasarana kampus kita bisa dilengkapi oleh pihak kampus,” kata Junirawati, gadis asal Desa Tumöri Kecamatan Gunungsitoli Barat, Kota Gunungsitoli, itu. [NDH]

Baca juga:  Yaperti Nias Berjanji Lengkapi Sarana Perkuliahan di IKIP Gunungsitoli

3 KOMENTAR

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.