Kenalkan Perlindungan Dini kepada Anak

PERAN ORANGTUA

0
2578

Siapakah orang dewasa yang kamu percayai? Pertanyaan yang ditujukan kepada audiens khususnya anak-anak itu muncul dalam kegiatan peluncuran Film Animasi Katakan Tidak yang diproduksi Yayasan PKPA bertempat di Aula RRI Gunungsitoli pada 19 November 2015.

Film Animasi Katakan Tidak adalah sebuah film yang mengangkat tema inisiasi dini perlindungan anak terhadap berbagai jenis kekerasan terutama kekerasan seksual, diharapkan mampu memberikan edukasi kepada anak-anak dan juga orang dewasa bahwa setiap anak berharga dan spesial. Film animasi itu bisa diunduh pada link ini: Film Animasi PKPA di Youtube. 

Hal yang tak dapat dimungkiri bahwa kekerasan terhadap anak semakin hari semakin banyak terjadi. Dalam setiap kasus yang terungkap, pelaku hampir selalu sama, yaitu orang dekat atau dikenal oleh korban.

Komnas Perlindungan Anak Indonesia mencatat jumlah kasus kekerasan terhadap anak yang telah terjadi di Indonesia mencapai angka 2.000 kasus dalam kurun waktu lima tahun, seperti disiarkan oleh televisi nasional KompasTV (((KompasTV))). Tentu hal ini menjadi kekhawatiran bagi para orangtua, dengan siapa saja anaknya berkenalan, siapa saja yang berkomunikasi dengan anaknya di sekolah, taman bermain, dan di tempat umum lainnya.

Menyikapi hal tersebut, amatlah penting memberikan pemahaman kepada anak tentang hak-hak mereka, meningkatkan pengetahuan mereka tentang isu kekerasan, terutama kekerasan seksual serta mempersiapkan mereka untuk melindungi diri mereka sendiri dari setiap kekerasan yang mungkin akan terjadi.

Inisiasi Dini Perlindungan Anak

Inisiasi dini perlindungan anak (child protection initiative/CPI) adalah sebuah cara mempersiapkan anak-anak dalam aspek pencegahan  dengan memberdayakan mereka dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam pencegahan kekerasan terutama pelecehan seksual. CPI juga dapat memberikan sarana bagi anak-anak yang telah mengalami pelecehan seksual untuk berani mengungkapkan situasi yang pernah mereka alami.

Menginisiasi atau mengenalkan perlindungan anak secara dini kepada anak dapat dilakukan dengan metode berikut:

Diri Saya (My Self)

Hal pertama dan yang utama adalah tanamkan pada anak bahwa mereka adalah pribadi yang istimewa. Setiap bagian dari tubuh mereka sangat berharga, diciptakan Tuhan sempurna dan merupakan milik mereka sendiri. Tak ada orang lain yang persis sama seperti mereka. Bangunlah kepercayaan pada diri mereka sendiri dan bantulah mereka mengenali setidaknya satu kelebihan yang mereka punyai dan mereka harus bangga dengan kemampuan tersebut.

Gejala Peringatan Dini dan Situasi Tidak Aman

Ajak anak untuk mengenali dan menggambarkan perasaan yang sedang mereka alami ketika berada dalam situasi yang mungkin tidak aman. Situasi tidak aman, misalnya ketika anak disentuh oleh orang lain. Sentuhan yang memberikan perasaan seperti sedih, marah, bingung, tidak nyaman, senang, takut dan sebagainya.

Ajak dan beri tahu anak untuk mengenali berbagai jenis sentuhan yang membuat mereka tidak nyaman, takut atau marah dan beritahukan bahwa mereka harus menceritakan setiap perasaan yang mereka alami ke orang dewasa yang mereka percayai, agar mendapat bantuan yang tepat.

Baca juga:  Nilai Budaya Hilang, Seks Bebas dan Judi Berkembang

Bangun Sikap Asertif

  • Bantu anak mengenali empat bagian penting tubuh mereka yang tidak boleh disentuh atau dipegang dengan sembarangan oleh orang lain, yakni bibir, dada, pantat, dan kemaluan.
  • Ajarkan anak untuk tegas menolak serta berkata “tidak!”, berteriak minta tolong atau lari ke tempat yang aman, jika ada orang lain yang menyentuh paksa ataupun meminta gambar bagian pribadi tubuh ini. Pun ketika mereka dipaksa untuk menyentuh keempat bagian pribadi tubuh milik orang lain, anak-anak harus menolak dengan tegas.
  • Bantu anak untuk mengenali setiap sentuhan yang berpotensi sebagai pelecehan seksual.

Menjadi Orang Dewasa yang Dapat Dipercaya

Karena kebanyakan kasus pelecehan seksual yang terjadi dilakukan oleh orang dewasa yang dipercayai oleh anak-anak, sebagai orang dewasa, kita perlu membangun kepercayaan si anak. Posisikan diri sebagai seseorang yang menjadi tempat anak bercerita, membuatnya merasa nyaman dan aman serta menjadi tempat pertama anak mengadu ketika mengalami perasaan yang berpotensi tidak membuat mereka senang dan tidak nyaman.

Tunjukkan perbedaan antara:

  1. Orang yang dipercaya: seseorang yang dengannya kita dapat curhat dan akan pasti bersedia membantu jika kita butuh bantuan.
  2. Teman: seseorang yang kita kenal baik, sering berbagi minat dan pengalaman serta sering kita hubungi.
  3. Kenalan: seseorang yang kita kenal, tetapi tidak banyak tahu mengenai mereka. Bisa jadi adalah temannya teman kita.
  4. Orang asing: seseorang yang tidak kita kenal ataupun tidak kita kenal dengan baik. Seseorang yang mungkin mengenal kita, namun kita tidak mengenal mereka.

Ketika anak mengalami kekerasan seksual, hal mendasar yang dapat kita lakukan sebagai orang dewasa untuk membantu mereka, mulailah dengan beberapa tips berikut :

  1. Dengarkan
  • Simak dan dengarkan ketika anak menceritakan perasaan yang sedang dialaminya. Berikan mereka waktu dan ruang untuk berbicara. Jangan menyela.
  • Berhenti menyalahkan anak dengan menggunakan kalimat seperti “kamu harusnya tidak berkata seperti itu…dst” karena hal tersebut hanya akan membungkam anak dan berhenti bercerita.
  • Tunjukkan bahwa mereka mendapat perhatian penuh dari anda.
  1. Bersikap tenang

Anak-anak sangat sensitif terhadap reaksi orang dewasa. Mereka dapat saja menganggap amarah kita terhadap insiden sebagai kemarahan pada mereka. ketika kita tenang menghadapi setiap insiden, akan membuat anak mendapatkan kembali kepercayaan pada dirinya sendiri.

  1. Percayai anak

Memercayai anak adalah hal mendasar untuk menolong anak agar terbuka menceritakan segala sesuatu yang telah dia alami. Nyatakan kepercayaan anda dengan kalimat.

  1. Tidak memberikan perasaan tertuduh pada anak.
  2. Beri anak penguatan dan dukung anak untuk menyatakan setiap perasaannya. Yakinkan anak bahwa anda ada di sana untuk membantu dia.
  3. Anak yang telah mengalami pelecehan seksual sering kali merasa down, orang dewasa perlu berperan membantu anak untuk menjalani kehidupan selanjutnya.
  4. Laporkan kekerasan seksual yang dialami anak kepada pihak yang berwajib.

Jadilah orang dewasa yang dipercayai oleh anak-anak kita dalam segala aspek kehidupan mereka karena mereka diciptakan Tuhan spesial.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.